8 Cara Menanam Caisim di Pekarangan Rumah Paling Mudah
8 Cara Menanam Caisim di Pekarangan Rumah – Caisim adalah nama sayur yang identik dengan sawi. Caisim termasuk ke dalam tanaman semusim maksudnya tanaman ini berumur pendek. Permukaan daun caisim halus, tidak berbulu, dan tidak dapat membuat krop atau telur. Tangkai daun Caisim panjang, langsing, dan warnanya putih kehijauan.
Caisim memiliki daun yang berbentuk lebar, memanjang dan tipis serta berwarna hijau. Pelepah daun caisim saling membungkus pelepah daun yang lebih muda, dan memiliki tulang daun menyirip serta bercabang-cabang.
Caisim sangat tahan terhadap air hujan, jika dibandingkan dengan tanaman sayur lainnya. Karena itu caisim dapat ditanam sepanjang tahun. Cara menanam caisim yang lebih efektif yaitu dengan melalui tahapan persemaian di awal penanaman. Berikut ini detail 8 Cara Menanam Caisim Di Pekarangan Rumah secara lebih lanjut.
1. Penyimpanan Benih
Cara penyimpanan benih caisim yaitu dengan menyimpannya ke dalam botol kaca. Sebelum benih dimasukkan ke dalam botol, usahakan botol harus sudah disterilkan dari jamur dan bakteri. Cara mensterilkan botol kacanya adalah dengan direbus, lalu diamkan botol kaca sampai benar-benar kering.
Setelah botol kaca kering, masukkan biji caisim ke dalam botol kaca tersebut sampai mencapai leher botol. Tutuplah botol dengan abu yang halus untuk menyerap uap air sehingga kelembaban udara dalam botol terus bertahan serendah mungkin kadarnya. Jika ditutup dengan abu yang halus, biji caisim masih bisa bernafas karena pertukaran udara masih mungkin terjadi.
2. Persiapan lahan
Pengolahan tanah dilakukan 3-4 minggu sebelum masa tanam. Tanah dicangkul hingga kedalaman 30 cm, dibersihkan dari gulma dan tanahnya diratakan. Bila pH rendah gunakan kapur Dolomit sebanyak 1-1,5 ton/ha dan diaplikasikan 3 minggu sebelum tanam dengan cara disebar di permukaan tanah serta aduk rata. Ukuran bedengan yaitu lebar 100-120 cm dan tinggi 30 cm. Jarak baris antar bedengan sekitar 15 cm dan jarak tanam di dalam bedengan sekitar 10-15 cm.
3. Penyemaian Benih/Pembibitan
Sebelum ditanam secara bersamaan, lebih baik bibit caisim disemai terlebih dahulu. Rendam benih dalam air kurang lebih 2 jam. Jika direndam dengan larutan hangat Previcur N yang mengandung konsentrasi 0,1% selama ± 2 jam, maka hasilnya akan lebih baik. Setelah itu, angkat dan tebarkan benih secara merata di atas media semai.
Berikan pelindung pada media semai agar tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung. Media semai berupa kompos halus yang dicampur dengan tanah. Tutup media semai dengan jerami kering sampai tunas mulai muncul pada 2-3 hari kemudian. Setelah itu, singkirkan jerami kering itu, agar bibit caisim tumbuh hingga 2-3 minggu, barulah bibit tersebut siap untuk dipindahkan. Saat proses penyemaian, selalu perhatikan kelembaban media tanam dengan cara melakukan penyiraman secara teratur.
4. Penanaman Bibit Caisim
Proses adalah penanaman benih. Bajak atau cangkul tanah hingga menjadi gembur. Setelah tanah gembur, Anda selanjutnya membuat bedengan dengan ukuran lebar satu meter dan tinggi 20-25 cm. Sedangkan untuk ukuran panjangnya Anda sesuaikan dengan kontur lahan. Kemudian campurkan pupuk dasar di atas bedengan tersebut dengan merata.
Pupuk yang digunakan bisa berupa kotoran ayam atau kompos yang telah matang sebanyak 20 ton per hektar. Setelah pemupukan, biarkan lahan selama 2-3 hari. Ambil bibit caisim yang telah disemaikan sebelumnya dengan bentuk bibit telah memiliki 3-4 helai daun. Tanam bibit caisim di atas bedengan dengan jarak tanam masing-masing sekitar 10 x 15 cm. Untuk mempertahankan kelembaban, siramlah bibit-bibit tersebut dengan air.
5. Perawatan
Selalu perhatikan dalam hal penyiraman caisim, terutama di saat musim kemarau, sebaiknya lakukan penyiraman setiap pagi dan sore. Jika matahari tidak terlalu terik, Anda cukup menyiram pada sore atau pagi hari saja. Tahap selanjutnya adalah penjarangan dan penyulaman.
a. Penjarangan ini dilakukan hanya jika tanaman tumbuh terlalu rapat sehingga daunnya tidak menghalangi tanaman lain yang dapat mengakibatkan pertumbuhan caisim kurang maksimal.
b. Penyulaman dilakukan saat ada tanaman yang mati atau sekedar layu. Lebih baik saat penyulaman menggunakan tanaman yang baru tumbuh dari hasil penyemaian sebelumnya.
6. Penyiraman Tanaman Caisim
Tanaman caisim dapat dirawat dengan cara yang mudah. Pemeliharaan penting dilakukan sehingga hasil yang didapat lebih maksimal. Penyiraman yang rutin dibutuhkan ketika penyemaian hingga tanaman bertumbuh dewasa karena air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini agar siap panen. Anda dapat melakukan penyiraman satu kali sehari pada pagi atau sore hari.
7. Pembasmian Hama dan Pengganggu Tanaman Lainnya (OPT)
Untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit, Anda perlu perhatikan sanitasi lahan, drainase yang baik dan jika perlu tanaman dapat disemprot dengan menggunakan pestisida. OPT utama yang menyerang caisim adalah ulat daun kubis (Plutella xylostella).
Pembasmian Hama dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan Diadegma semiclausum sebagai parasitoid hama Plutella xylostella. Penggunaan pestisida nabati, biopestisida, dan pestisida kimia. Penggunaan pestisida tersebut harus diperhatikan dengan benar dalam pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.
8. Proses Panen Casim
Caisim dapat dipanen setelah melewati masa 20 hari sejak bibit dipindahkan dari tempat penyemaian atau sekitar 40 hari dari awal. Satu kali panen, caisim organik mampu menghasilkan sekitar 20 ton per hektar. Caisim dipanen dengan cara dicabut, lalu cuci bersih pada bagian akarnya dari tanah atau lumpur. Setelah dipanen, biasanya Anda harus mencabuti bagian daun yang rusak. Kemudian caisim diikat akarnya dan digabungkan dengan caisim lain lalu diikat dengan tali bambu.
Demikianlah artikel kali ini mengenai 8 Cara Menanam Caisim di Pekarangan Rumah yang bisa kami sampaikan pada Anda. Semoga bermanfaat.
Baca juga: