Agriculture: Cara Bertani Tebu (Saccharum officinarum.L) yang Baik dan Benar

Posted on

Agriculture: Bertani Tebu (Saccharum officinarum.L) Baik Dan Benar – Dalam penerapan cara “bertani tebu“ pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan jenis tanaman perkebunan lainnya. Pengunaan “bibit tebu” unggul menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya tebu itu sendiri.

Cara Bertani Tebu Untuk Pemula yang Baik Dan Benar

Pencapaian “teknik budidaya tebu” sangat ditentukan oleh tingkat produktivitas dan rendemen tebu yang dihasilkan dalam per hektarnya.

Agriculture: Bertani Tebu (Saccharum officinarum.L) Baik Dan Benar

Bertani Tebu

Pada dasarnya budidaya tanaman tebu tidak jauh berbeda dengan jenis perkebunan lainnya, budidaya tebu umum diusahakan oleh perkebunan besar dan tingkat petani plasma (kerja sama). Tanaman tebu tergolong dalam famili Graminae yaitu rumput-rumputan berasal dari Negara India dengan penamaan ilmiah Saccharum officinarum L.

Masalah klasik sering dihadapai rendahnya produktivitas tebu dan rendahnya tingkat rendemen gula. Rata-rata produktivitas tebu  di lahan sawah sekitar 95 ton/ha dan di lahan tegalan mencapai 75 ton/ha dengan rendemen gula sekitar 7,3 – 7,5%. Produktivitas dan rendemen tersebut masih dibawah potensi produktivitas dan rendemen yang ada, yaitu diatas 100 ton/ha untuk pertanaman tebu di lahan sawah dan sekitar 90 ton/ha untuk pertanaman tebu di lahan tegalan dengan rendemen gula diatas 10%. Rendahnya produktivitas ini berakibat pula pada rendahnya efisiensi pengolahan gula nasional.

Pembibitan Tebu

Faktor pendukung keberhasilan pembudidayaan tanaman tebu adalah penggunaan bibit unggul. Bibit tebu umumnya diperbanyak melalui biji (generatif) dan stek (vegetatif),umumnya petani tebu dominan mengunakan bibit melalui stek batang. Bibit tebu dapat diperoleh dari batang tebu dengan 2-3 mata tunas yang belum tumbuh(bibit stek batang atau bagal). Bibit tebu juga dapat mengunakan pucuk batang tebu dengan dua atau lebih mata (bibit stek pucuk atau top stek).

Terdapat Persyaratan dalam Penentuan kualitas bibit dari varietas unggul antara lain:

  • Memiliki daya kecambah > 90%, segar, tidak berkerut dan tidak kering
  • Panjang ruas 15-20 cm dan tidak ada gejala hambatan pertumbuhan
  • Berdiameter batang + 2 cm dan tidak mengkerut atau mengering
  • Memiliki mata tunas masih dorman, segar dan tidak rusak
  • Primordia akar belum tumbuh
  • Bebas dari penyakit pembuluh

Teknik Budidaya Tebu

Terdapat beberapa tahapan teknik dalam pembudidayaan tebu meliputi; penentuan syarat tumbuh tebu,persiapan lahan,penanaman tebu,pemeliharaan tanaman sampai memasuki masa pemasakan tebu (rendemen tebu).

Syarat Tumbuh 

Untuk memperoleh pertumbuhan optimal dan meningkatkan produktivitas tebu dibutuhkan kesesuaian lahan atau syarat tumbuh yang mendukung. Tanaman tebu dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah seperti tanah alluvial, grumosol, latosol dan regusol dengan ketinggian antara 0 –1400 m diatas permukaan laut, sedangkan pada ketinggian > 1200 m dpl pertumbuhan tebu relative lambat. Tingkat kemiringan lahan baik ≤ 8% dan mengingikan curah hujan ≤ 2000 mm/thn serta tingkat derajat keasaman tanah tidak terlalu masam pH 6,4.

Persiapan Lahan

Kegiatan penyiapan lahan dalam budidaya tebu terdiri dari pembajakan pertama, pembajakan kedua, penggaruan dan pembuatan kairan. Pembajakan pertama bertujuan untuk membalik tanah serta memotong sisa-sisa kayu dan vegetasi lain yang masih tertinggal, dimana kegiatan pembajakan dimulai dari sisi petak paling kiri pada kedalaman  25-30 cm.

Setelah 2-3 minggu dari pembajakan pertama, untuk dilanjutkan pada tahapan pembajakan kedua dimana kegiatan pembajakan dengan memotong tegak lurus hasil pembajakan pertama dengan kedalaman olah 25 cm. Penggaruan bertujuan untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah dan meratakan permukaan tanah. Pembuatan kairan adalah pembuatan lubang untuk bibit yang akan ditanam. Kairan dibuat memanjang dengan jarak dari pusat ke pusat (PKP) 1,35-1,5 m, kedalaman 30-40 cm dan arah operasi membuat kemiringan maksimal 2%.

Penanaman Tebu

Dapat dimulai dengan mempersiapkan bibit melalui tahapan seleksi bibit sebelum dilakukan penanaman. Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin dengan kebutuhan bibit stek ± 70.000 /hektar. Terdapat beberapa cara penanaman tebu antara lain;

  • Bibit Bagal. Sering disebut juga debbeltop atau generasi dimana tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah. Waktu tanam tebu baiknya dilakukan pada bulan mei,juni dan juli hal ini berhubungan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula.
  • Bibit Rayungan. Adalah bibit tebu yang telah tumbuh di kebun bibit, dimanabatang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.

Pemeliharaan Tanaman

Dapat dimulai dengan kegiatan penyulaman dengan mengganti bibit tebu yang tidak tumbuh. Penyulaman untuk bibit bagal dilakukan 2-4 minggu setelah tanam. Penyulamandilaksanakan pada baris bagal 2-3 mata sebanyak dua potong dan diletakkan pada baris tanaman yang telah dilubangi sebelumnya. Kegiatan berikutnya adalah

Pemupukan yang dilakukan dengan dua kali aplikasi. Dimana pemupukan pertama dilakukan saat tanam dengan 1/3 dosis urea, satu dosis SP-36 dan 1/3 dosis KCl. Pemupukan kedua diberikan 1-1,5 bulan setelah pemupukan pertama dengan sisa dosis yang ada. Pada tanaman keprasan, pemupukan pertama dilakukan 2 minggu setelah kepras dengan 1/3 dosis urea, satu dosis SP-36 dan 1/3 dosis KCl. Pemupukan kedua diberikan 6 minggu setelah keprasan dengan sisa dosis yang ada.

Rendeman Tebu

Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang. Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Agriculture: Bertani Tebu (Saccharum officinarum.L) Baik Dan Benar dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya.

Baca Juga: