Panduan Lengkap Cara Budidaya Cabe Rawit, Perawatan Hingga Panen

Posted on

Cara Budidaya Cabe Rawit Bagi Pemula Hingga Panen

Cara Budidaya Cabe Rawit – Cabe rawit merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai jual yang tinggi.karena Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana kita mengolahnya. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai pelengkap rasa makanan. Di Indonesia cabai bahkan dianggap sebagai “bahan makanan pokok“. Tumbuh tanaman cabe rawit membutuhkan beberapa panas. Cabai kebanyakan tumbuh abadi di habitat asli mereka seperti daerah sub-tropis dan tropis

Cara Budidaya Cabe Rawit

Di daerah beriklim sedang, mereka tumbuh sebagai tahunan sehingga ketika memulai tanaman cabai rawit dari biji, yang terbaik adalah untuk melakukannya di dalam ruangan atau dibuatkan rumah-rumahan .mereka sangat rentan terhadap cuaca terlalu panas atau dingin. Jika Anda tinggal di daerah yang memiliki musim kemaro yang panjang tumbuh dan banyak matahari, Anda mungkin bisa langsung menabur benih di kebun menabur benih di media tanah baik-dikeringkan ringan dan tetap di lokasi cerah pada suhu minimal 60 derajat Untuk mempersiapkan budidaya cabe rawit, hal pertama yang harus di persiapkan adalah

Pemilihan benih cabe rawit

Pemilihan benih merupakan langkah awal yang sangat penting biar menghasilkan panen yang memuaskan. Dalam pemilihan benih ini telah banyak tersedia benih cabe rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing. Jadi pilihlah benih yang sifatnya sesuai dengan kondisi lahan anda

Dan bila sulit didapatkan atau harganya mahal, anda bisa membuat sendiri benih cabe rawitnya.Benih cabe rawit bisa kita dapatkan dari hasil panen sebelumnya,atau membeli dari petani yang kualitas buahnya banyak.bila kita mau mededer(membuat benih cabe)sebaiknya gunakan buah dari hasil panen ke-4 atau ke-6

Sebab buah yang dihasilkan pada periode panen ini biasanya memiliki biji yang bagus (sudah layak untuk di cabangkan. Pada hasil panen pertama hingga ketiga,biasanya biji dalam buah cabe rawit masih muda atau biasanya masih sedikit. Sedangkan pada periode akhir panen jumlah biji banyak tapi ukurannya kecil-kecil hal ini juga ga berpengaruh yang penting kualitas bibitnya bagus dan berbuah banyak

Dalam memilih benih cabe rawit yang baik dan benar, maka pilih tanaman yang sehat dan batangnya terlihat kuat. Dan pada saat memilih tanaman maka pilihlah buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan hama. memiliki keseragaman pertumbuhan Keseragaman ini meliputi tinggi tanaman, bentuk batang, bentuk daun, warna bunga dan bentuk buah cabe

Kemudian biarkan buah yang mau di jadikan bibit tersebut menua(matang) pada pohonnya. Bila kondisinya memungkinkan maka biarkanlah buah hingga mengering di pohonnya.Bila buah sudah dipetik,maka proses selanjutnya yaitu:

  1. Potong secara membujur dari pangkal ke ujung kulit buahnya
  2. Buang biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah
  3. Ambil biji pada bagian tengah. Sebab biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas
  4. Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih sampai terpisah dari bekas daging buah cabe rawit tersebut lalu buang biji yang mengambang, biji yang bagus untuk kita jadikan benih adalah yang berisi dan tenggelam ke dalam air
  5. Jemur biji tersebut hingga kering, kurang lebih selama 3 hari.atau bisa juga di jemur angin-anginkan (tidak terkena sinar matahari secara langsung)
  6. Untuk benih organik, kita bisa memberikan fungisida guna mencegah dari serangan jamur. kemudian simpan benih ditempat yang kering dan memiliki sirkulasi udara. Bila penyimpanannya benar, benih cabe rawit bisa bertahan hingga dua tahun

Untuk jaga-jaga .benih yang baik memiliki kekebalan daya tumbuh hingga 80 persen.bila semakin lama benih kita simpan, maka daya tumbuhnya akan berkurang dan mengakibatkan kegagalan dalam penanaman. Bila daya tumbuhnya kurang dari 50 persen,atau bisa kita lihat dengan corak dan bentuk dalam binih itu kalo benih yang daya tumbuhnya berkurang memiliki bentuk yang mengkriput juga mempunyai corak hitam pekat sebaiknya jangan gunakan benih tersebut 

Penyemaian Benih Cabe Rawit

Untuk kebutuhan benih dalam satu hektar lahan budidaya cabe rawit biasanya membutuhkan sekitar 0,5 kg. kemudian benih harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit nanti. Dalam proses penyemaian tempat sebaiknya diberi tempat rumah-rumahan sebagai peneduh untuk menghindari terik sinar matahari secara langsung, dan juga hujan dan terpaan angin dalam melakukan penyemaian hal yang di lakukan adalah:

  • Siapkan polybag berukuran 5×10 cm kemudian isi dengan media persemaian hingga ¾ bagiannya.media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos atau pupuk ternak kandang dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut kemudian aduk secara merata
  • Rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Tujuanya untuk merangsang pertumbuhan. Kemudian masukkan benih kedalam polybag sedalam 0,5 cm,dan tutup permukaan dengan media tanam yang sudah tercampur
  • Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore. Siram secara perlahan agar kucuran air tidak merusak media tanam, bibit cabe rawit tumbuh maksimal dua minggu bibit cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan

Pengolahan Tanah Dan Penanaman

Pengolahan tanah sebaiknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika bibit cabe rawit sudah siap di tanam, jadi lahan sudah siap untuk dipakai.Untuk tahapan pengolahan lahan dalam budidaya cabai rawit di mulai dari pembersihan lahan,mencangkul, membajak lahan sedalam kira 30-40 cm dan pembuatan bedengan.Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya sekitar 1-4 ha/ton tergantung tingkat keasaman tanah

  1. Dalam pembuatan bedengan sebaiknya dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan anda.dan jarak antar bedengan selebar 60 cm satu sama lain
  2. Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau pupuk ternak kandang sebanyak 15-20 ton/hektar. BIla tanah kurang subur bisa juga ditambahkan pupuk urea, SP36 dan KCl secukupnya
  3. Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas, namun harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran tidak setinggi cabe besar, penggunaan mulsa bisa merugikan
  4. Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit
  5. cara pembuata jarak tanaman
  6. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi bedeng
  7. Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara

Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan menyobek atau mencopot polybag semai.kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.Pemindahan bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan bisa selesai dalam sehari

Perawatan Budidaya Cabe Rawit

Pengairan diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit bisa mati,pengairan bisa dilakukan dengan merendam bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali

Pemukan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak bibit ditanam.selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen. Pemupukan susulan bisa menggunakan pupuk organik cair atau kompos

Berikan pupuk cair yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap tanaman. Sedangkan pupuk kompos sebanyak 500-700 gram. Bisa juga ditambahkan urea dan NPK sebagai pupuk tambahan.Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya cabe rawit jarang menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan lebih intensis. Upayakan bedengan untuk besih dari gulma

Pemupukan

Jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah :

  1. Urea = 200 kg
  2. TSP = 200 kg
  3. KCI = 150 kg

Pengendalian Hama Dan Penyakit

Tanaman cabai rawit sebagaimana hampir sama persis dengan tanaman bididaya lainya,tanaman cabai rawit juga sering di serang pada hama dan penyakit pada umumnya hama yang sering menyerang tanaman cabai rawit di antaranya yaitu :

Thrips (thrips parvispinus karny)

Ciri-ciri hama thrips

  • Serangga berukuran kecil,mempunyai panjang 0,8mm-0,9m.yang mempunyai warna kuning agak coklat kehitam-hitaman
  • Hama ini dapat berkembang biak secara tidak melakukan proses perkawinan
  • Mempunyai telur berbentuk oval seperti ginjal,dan dalam proses peneluran biasanya di letakan di dalam jaringan dedaunan
  • Nimfa yang mempunyai warna putih dan sangat aktif dalam penyerangan pohon dan dedaunan cabai rawit dan hewan ini terdiri atas dua instar yang di mana diikuti dengan periode pre dan kemudian pupa
  • Pupa di bentuk dan di proses di dalam tanah yang kemudian menetas menjadi serangga dewasa,dan daur hidupnya berkisar 7-12 hari di dataran rendah dan berkembang biaknya sangat cepat apalagi pada waktu musim kering(kemarau)

Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah patek, kerdil, keriting daun dan busuk buah. Penyakit kebanyakan menyerang pada musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi

Pengadilan Hama

Pengadilan bisa di lakukan secara fisik atau dengan mekanik,dengan pengadilan yang di lakukan secara fisik misal seperti pengumpilan telur,larva,dan pupa,upaya pengadilan hama dan penyakit juga di lakukan dalam penerapan pemetikan bagian tanaman yang terserang oleh hama dan penyakit,pergiliran tanaman,pemberaan dll

  1. Penggunaan varietas dan kultivar yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit
  2. Pelestarian dan pemanfaatan musuh-musuh alami atau pengadilan hayati dengan penggunaan parasitoid,predator dan penyakit
  3. Penggunaan ambang ekonomi(AE)atau ambang pengendalian(APA)sebagai pedoman saat pestisida harus diaplikasikan
  4. Penggunaan perangkap hama juga sangat di perlukan misal sex pheromone,(IATP)dan bahan kimia seperti(METIL EUGENOL)

Dalam perpaduan antara komponen-komponen pengadilan seperti di atas bisa di sebutkan dengan pengadilan hama dan penyakit terpadu(PHPT)dan keuntunganya untuk penerapan PHPT ini mencakup 2 hal yaitu:

  1. Secara ekonomis dapat menguntungkan teninbang konversial,di karenakan biaya produkssinya relatif murah dan redah
  2. Secara ekologis penggunaan bahan dari kimia berkurang,sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan populasi udara,juga dapat saling menjaga dalam kelestarian lingkungan sekitar

Panen Dan Paska Panen Cabai Rawit

Memanen cabai rawit yang telah siap panen sesuai persyaratan yang telah ditentukan untuk memperoleh hasil sesuai dengan persyaratan yang diminta pasar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan panen yaitu :

Pemanenan dilakukan pada umur panen yang tepat untuk menghasilkan mutu yang baik. Pemanenan dilakukan dengan cara yang tidak menurunkan hasil; Hasil panen dilakukan secara hati-hati; Alat dan wadah yang digunakan untuk panen dalam keadaan baik, bersih, bebas kontaminasi serta bukan bekas pestisida/ pupuk/ serta mudah dibersihkan; Hasil panen cabai rawit tidak boleh dicampur dengan cabai yang busuk atau terkena penyakit

Pada saat panen, buah cabai rawit yang rusak sebaiknya disingkirkan, kemudian cabai rawit yang baik dimasukkan ke dalam karung jala apabila akan disimpan dapat diletakkan di tempat kering, sejuk dengan sirkulasi udara yang baik. Agar memberikan hasil yang terbaik

Perlu diketahui waktu panen, sebaiknya panen dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 – 10.00 atau sore hari karena cahaya sinar matahari tidak terlalu panas. Waktu panen juga tergantung dari lamanya tanaman terkena sinar matahari, semakin lama tanaman terkena terik sinar matahari maka semakin cepat waktu panennya

Demikian pula lamanya musim penghujan, dapat memperlambat waktu panen. Dan kekurangan unsur hara juga akan memperlambat waktu panen tiba. Pada umumnya waktu panen rata-rata setelah berumur 2,5 bulan sampai 3 bulan sesudah disemai

Panenan berikutnya dapat dilakukan 1 – 2 minggu tergantung dari kesehatan dan kesuburan tanaman. Cabai rawit bila dirawat dapat mencapai umur 1-2 tahun, apabila selalu diadakan pemangkasan dan pemupukan kembali setelah tanaman dipanen. Pemupukan kembali dapat memberikan pupuk organik seperti kompos maupun pupuk kandang yang sudah menjadi tanah 

Cara Penetuan Waktu Panen Antara Lain Sebagai Berikut

Panen dilakukan pada buah yang tingkat kemasakanya sudah mencapai antara 80 -90%, kecuali panen saat muda untuk produk cabe hijau tentu dilakukan pada saat kemasakan antara 50-60 % dan dilakukan pada pagi hari setelah embunnya mengering. Sortasi dilakukan sekaligus dilahan, pisahkan yang rusak / cacat/ bekas terkena serangan OPT

Panen kedua dan seterusnya dilakukan 2-3 hari sesudahnya Alat panen yang dipergunakan pada umumnya menggunakan pisau atau gunting kecil untuk memotong bagian tangkai cabai rawit. Kemudian sebagai wadah dapat digunakan keranjang kayu, rotan, maupun karung jala yang terlebih dahulu diberi alas dan diletakkan ditempat yang teduh

Pasca Panen Cabai Rawit

Pada kegiatan pasca panen Cabe yang disimpan dengan suhu sekitar 4 o C dengan kelembaban (RH) 95% sampai dengan 98 % dapat tahan sekitar 4 minggu dan pada kondisi penyimpanan dengan temperatur 10 o C cabai rawit masih dalam keadaan baik sampai dengan 16 hari. Penyimpanan cabai rawit segar dengan cara biasa waktunya tidak akan lama, tetapi kalau dikeringkan maka daya simpannya akan lebih lama

Cabai yang akan dikeringkan harus dipilih yang berkualitas baik, hal tersebut ditandai dengan cabai yang berisi dan segar, kemudian tangkai cabai dibuang lalu cabai dicuci bersih. Kemudian dimasukkan dalam air panas beberapa menit, lalu didinginkan dengan cara dicelupkan dalam air dingin

Selanjutnya ditiriskan di atas anyaman bambu atau kawat kasa sehingga airnya keluar semua. Setelah ditiriskan kemudian cabai rawit dijemur pada panas matahari sampai kering,seperti yang sudah kami jelaskan di atas

Baca Juga :