Cara Menanam Daun Mint Termudah

Posted on

Cara Menanam Daun Mint Termudah

Cara Menanam Daun Mint – Daun Mint merupakan tanaman yang menghasilkan rasa mint atau menthol yang umum terdapat di obat batuk dan permen. Menthol juga sering digunakan dalam industri obat kumur. Serta sering juga dimanfaatkan untuk menyajikan perasa pada makanan dan minuman.

Perlu untuk diketahui, bahwa daun mint berasal dari daerah subtropik, yaitu sekitar Mediteranian (Laut Tengah). Penyebaran daun mint ke daerah Asia diperkirakan berasal dari Negara Eropa, dimana yang pada awalnya tanaman mint sudah disebarkan oleh orang Negara Spanyol di daerah semenanjung Malaya dan Singapura.
Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi bagi Anda yang mungkin ingin memulai untuk mencoba menanam daun Mint. Berikut langkah-langkah Cara Menanam Daun Mint yang bisa kami jelaskan.

1. Syarat Tumbuh Daun Mint

Daun mint bisa tumbuh di daerah yang lembab dengan ketinggian sekitar 150-900 mdpl. Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi optimal di dataran rendah (100-400 m dpl) hingga medium (400-700 m dpl).
Tanah yang baik untuk menanam daun mint adala tanah berpasir dengan tekstur lempung, debu berpasir, subur dan kaya bahan organik serta drainase baik dengan pH tanah 5,5-7,0.

Iklim yang baik untuk tumbuh subur dan produksi maksimal daun mint yaitu dengan adanya curah hujan 2000-4000 mm per tahun, bulan basah lebih dari 7 bulan dan bulan kering kurang dari 3 bulan, kelembapan 70-80%, intensitas cahaya penuh dan temperatur 20-30 derajat celcius.

2. Persiapan Bibit Tanaman Daun Mint

Bibit tanaman daun mint dapat diperbanyak dengan menggunakan cara vegetatif melalui setek. Perbanyakan yang sering dilakukan yaitu dengan menggunakan setek pucuk, stek batang dan stek stolon. Tetapi, disarankan untuk melakukan perbanyakan melalui setek pucuk, hal ini dikarenakan pertumbuhannya akan lebih cepat dan lebih baik.

Stek yang berasal dari pucuk, batang dan stolon harus disemai terlebih dahulu di dalam polibag. Persemaian tanaman menthol sangat mudah layu. Hal ini dikarenakan adanya perubahan kondisi lingkungan. Selain itu, persemaian di polybag bisa mengurangi tingkat kematian benih pada saat pemindahan ke lahan.

Siapkan bibit stek pucuk sepanjang 5-10 cm (3-5 ruas atau 2-4 buku), minimal 2 pasang daun muda. Siapkan pula polybag berukuran 12×10 cm dengan media persemaian berupa campuran tanah dan pupuk kandang. Tempatkan media tanam ke dalam polibag kira-kira sebanyak ¾ bagian, biarkan selama 4-5 hari.

Jika semua sudah siap, tanam bibit tanaman daun mint dalam polibag pada posisi tegak sedalam 2-3 cm. Setelah itu, sungkup dengan plastik berukuran lebar 1 m, tinggi 0,5 m, sedangkan panjangnya disesuaikan kebutuhan. Biarkan selama kurang lebih 1 minggu untuk menjaga kelembapan dan buka sungkup setelah 1 minggu.

Selama masa persemaian, berikan naungan berupa daun kelapa, alang-alang atau paranet. Naungan itu dibuat menghadap ke arah timur setinggi 180 cm dan di bagian barat setinggi 150 cm. Bentuk naungan disesuaikan dengan jumlah benih. Lakukan pemeliharaan berupa penyiraman, penyiraman tersebut dilakukan sekali sehari pada pagi hari atau disesuaikan kondisi. Setelah benih berumur 1 (satu) bulan (15-20 cm), benih bisa ditanam di lahan tanam.

3. Persiapan Lahan Tanam dan Penanaman Daun Mint

Lahan tanam dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya. Selanjutnya, gemburkan tanah dengan di cangkul sedalam 30 cm. Lakukan pembuangan sisa-sisa gulma yang masih ada dan tanah digemburkan dari bongkahan tanah setelah 2 minggu. Lalu semprot dengan herbisida agar bebas dari gulma dan menekan pertumbuhan gulma setelah benih ditanam.

Tanah yang sudah gembur dan bebas gulma kemudian lalu dibuat bedengan/guludan dengan tinggi 20-30 cm, lebar 1-1,5 m dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan atau kebutuhan. Jarak antar bedengan dibuat selebar 40-50 cm. Pembuatan lubang untuk tanam dengan ukuran 30x30x30 cm dengan jarak tanam 60×40 cm, ini dilakukan 1 minggu sebelum waktu tanam. Setiap lubang diberi pupuk kandang seminggu sebelum tanam dengan cara dibenamkan dan diaduk merata dengan tanah.

Selanjutnya, segera lakukan penanaman. Bibit yang sudah siap tanam adalah bibit yang berusia 1 bulan. Tanamlah benih ke dalam lubang tanam dengan posisi tegak dengan sedikit ditekan pada bagian pangkal batang. Setelah selesai, penanaman lakukan penyiraman hingga bedengan benar-benar basah. Kemudian beri naungan untuk terhindar dari sinar matahari dengan pelepang pohon pisang atau bahan lainnya.

4. Pemeliharaan Tanaman Daun Mint

Penyiraman dilakukan sekali sehari atau menyesuaikan kondisi lahan agar bedengan tetap basah. Lakukan penyiangan pada gulma yang tumbuh disekitar tanaman setiap seminggu sekali dan lebih intensif menjelang panen.
Lakukan pemupukan, supaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman daun mint bisa terpenuhi. Pupuk yang dapat diberikan dapat berupa pupuk organik dan pupuk anorganik (Urea, SP-36 dan KCI). Pemupukan dengan pupuk kandang diberikan dosis 30 ton/ha, pupuk anorganik masing-masing dengan dosis 150 kg/ha.

5. Masa Panen Daun Mint

Daun mint dipanen dengan cara memotong bagian tanaman dengan menggunakan sabit atau gunting setek kurang lebih 20 cm dari permukaan tanah. Ketika umur tanaman sekitar 3-4 bulan dan saat tanaman berbunga 50-70% dari jumlah populasi tanaman panen pertama bisa dilakukan. Setelah itu, tanaman akan mulai tumbuh dan berkembang lagi, 3-4 bulan daun mint siap dipanen kembali. Panen baik dilakukan pada pagi hari. Di Negara Indonesia, panen daun mint dapat dilakukan 2 kali setahun. Jika irigasi teratur dan baik, maka pemanenan dapat dilakukan 3 kali setahun.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan melalui artikel ini tentang Cara Menanam Daun Mint. Semoga bermanfaat dan selamat berkebun.

Baca juga:

Jenis Tanaman Hidroponik Yang Mudah Ditanam dan Modal Sedikit

Cara Menyemai Pepaya Yang Benar Dan Menanamnya Hingga Panen