“Peluang Usaha” Cara Budidaya Jamur Tiram Bernilai Ekonomi Tinggi

Posted on

Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula

Budidaya Jamur Tiram – Budidaya jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang potensial dan mempunyai prospek yang menarik. Olah karenanya, dalam budidaya jamur jenis ini perlu menjadi pertimbangan dalam melakukan pembudidayaan jamur.

Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula

Dan selain jenis jamur tiram, jenis jamur potensial lainnya ialah jamur merang, jamur kuping, jamur shitake dan jamur lingzhi. Namun dalam ulasan kali ini kita fokuskan pada budidaya jamur tiram.

Potensi Keuntungan Dalam Budidaya Jamur

Adapun potensi keuntungan dalam budidaya jamur sebagai berikut:

  • Dalam budidaya jamur memiliki keuntungan tersendiri. Dalam membudidayakan jamur dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah organik yang melimpah dan mudah didapatkan di sekitar kita dengan harga murah pula. Dan juga akan menjadikan lingkungan menjadi indah, bersih dan sehat pastinya.

  • Dan keuntungan yang kedua dari budidaya jamur ialah budidaya jenis ini tidak membutuhkan lahan yang luas dimana lahan seluas 100 meter persegi bisa menampung kurang lebih 7500 baglog dengan perkiraan penghasilan Rp 200 ribu rupiah perharinya.

  • Dan ketiga produk akhir dari jamur bermanfaat untuk meningkatkan gizi dalam menu dan menambah penghasilan.

  • Keempat, bekas media tanam jamur yang berupa kompos langsung dapat digunakan untuk memupuk kolam ikan, menjadi makanan ikan dan untuk cacing yang dipelihara.

Prospek Budidaya Jamur Tiram

Dalam permintaan pasar akan jamur sudah merupakan sesuatu yang standar karena jenis tanaman budidaya ini banyak dikonsumsi sebagai salah satu jenis sayuran di masyarakat. Beberapa daya tarik dari jamur ialah cita rasanya yang lezat, tinggi kandungan nutrisinya dan merupakan jenis makanan alternatif yang digunakan untuk pengobatan alami.

Adapun kandungan gizi dari jamur tiram ialah:

  • Jenis jamur tiram ini mengandung protein nabati sebesar 10-30 persen jika dikonsumsi dalam bentu segar. Yang mana cocok untuk menjadi campuran pepes, salad, sup ataupun dapat dikonsumsi dalam bentuk keripik yang lebih praktis.

  • Jenis jamur tiram mengandung lebih banyak kandungan gizi yang berupa fospor, zat besi, lemak, proteim, thiamin dan riboflavin.

  • Jenis jamur tiram memiliki harga yang tinggi di pasaran dan lagi termasuk jenis jamur yang mudah dikembangkan, bahan spora dan media tumbuh cukup mudah didapatkan.

Teknologi Budidaya Jamur

Adapun untuk budidaya jamur dibutuhkan bangunan yang terdiri atas:

  • Ruang Persiapan

    Ruang ini memiliki fungsi sebagai tempat melakukan kegiatan seperti pengayakan, sterilisasi, pencampuran dan pewadahan.

  • Ruang Inokulasi

    Ruang ini memiliki fungsi sebagai tempat menaman bibit pada media tanam. Ruangan Inokulasi ini harus gampang dibersihkan dan tidak memiliki ventilasi yang banyak agar terhindarkan dari kontaminasi mikroba yang lain.

  • Ruang Inkubasi

    Ruang Inkubasi ini berfungsi sebagai tempat tumbuhnya miselium jamur pada media tanam yang sudah di-spawning atau diinokulasi. Suhu ruangan diatur pada 22-28 derajat celcius dengan tingkat kelembaban 60-80 persen. Ruangan ini perlu dilengkapi dengan rak-rak sebagai tempat median tanam dalam baglog atau kantong plastik.

  • Ruang Penanaman

    Ruang penanaman ini berguna dalam penumbuhan tubuh dari buah jamur ini. Ruang penanaman dilengkapi pula rak-rak untuk penanaman dan alat pengabutan atau penyemprot. Penyemprotan berfungsi untuk menyiram yang bertujuan untuk mengatur suhu pada 16-22 derajat celcius dengan kelembaban 80-90 persen.

Alat Dan Bahan Yang Akan Diperlukan

Untuk peralatan yang akan dibutuhkan dalam budidaya jamur antara lain sendok bibit, kantong platik, mixer, gerobak dorong, centong, cangkul, karet, sekop, filler, cincin platik, botol, boiler dan kapas. Sedangkan bahan yang butuhkan berupa dedak “bekatul”, serbuk kayu, gips” CaSO4″, kapur “CaCO3”, glukosa, tepung jagung “berupa biji-bijian”.

Teknik Budidaya Jamur Tiram

Adapun untuk teknik budidaya jamur tiram yaitu:

Tahap Mempersiapkan Bahan

Adapun beberapa bahan yang perlu dipersiapkan antara lain, bekatul, gips, gergaji, kapur, glukosa dan tepung jagung.

Tahap Pengayakan

Sebuk kayu yang dapat diperoleh dari penggergajian tidak memiliki keragaman yang cukup bagis yang bisa menyebabkan tingkat pertumbuhan dari miselia kurang baik karena kurang merata. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan proses pengayakan, ukuran ayakan yang bagus disamakan untuk mengayak pasir.

Tahap Pencampuran

Setelah menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai dengan takaran pencampuran dengan serbuk gergaji, lalu dilakukan dengan penyiram 50-60 persen air. Jika kepal serbuk mengalami penggumpalan namun tidak mengeluarkan air, ini menunjukkan kadar airnya telah mencukupi.

Tahap Pengomposan

Untuk tahapan pengomposan merupakan proses melapukkan bahan yang dapat dilakukan dengan membumbun campuran serbuk gergaji dan selanjutnya ditutupi dengan plastik yang telah disediakan.

Tahap Pembuatan Baglog Atau Pembungkusan

Dalam pembungkusan dilakukan dengan plastik jenis polipropilen “PP” sesuai dengan kebutuhan ukuran. Pembungkusan dapat dilakukan dengan cara memasukkan media ke dalam plastik lalu ditumbuk dengan botol sampai padat.

Tahap Sterilisasi

Dalam tahapan sterilisasi menggunakan alat sterilizer untuk menonaktifkan bakteri, mikroba, kapang ataupun khamir yang merupakan faktor yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur. Sterilisasi sebaiknya dilakukan pada rentang suhu 90-100 derajat celcius selama kurang lebih 12 jam.

Tahap Pemberian Bibit “Inokulasi”

Setelah proses sterilisasi, baglog kemudian ditiriskan selam satu malam. Selanjutnya diambil dan ditanam bibit diatasnya sekitar 3 sendok makan lalu diikat menggunakan karet dan ditutupi pakai kapas. Adapun bibit jamur yang baik yakni umur 45-60 hari, varitas unggul, tidak terkontaminasi dan warna bibit merata.

Masa Pertumbuhan Miselium “Inkubasi”

Dalam proses inkubasi dilakukan sampai warna putih merata ke seluruh media, biasanya akan tercapai merata antara 40-60 hari masa inkubasi. Inkubasi jamur ini dilakukan penyimpanan di ruang inkubasi dengan kondisi yang tertentu.

Panen Jamur

Panen tentu dapat dilakukan setelah jamur mencapai pertumbuhan optimal. Pemanenan dilakukan selama 5 hari setelah calon jamur tumbuh. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Sebaiknya pemanenan dilakukan di pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan pemasaran pun ikut di permudah.

  • Sebaiknya gunakan pisau yang sudah disterilkan, hindari menggunakan kuku tangan.

  • Jamur yang dipanen sebaiknya disisakan pangkalnya sedikit.

  • Hindari terangkatnya media.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai “Peluang Usaha” Budidaya Jamur Tiram Bernilai Ekonomi dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa di postingan berikutnya.

Baca Juga :