Teknologi Efektif Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Jagung (Zea mays sp)

Posted on

Teknologi Efektif Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Jagung (Zea mays sp)

Teknologi Efektif Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Jagung (Zea mays sp) – Tanaman Jagung sebagai upaya Intensifikasi pertanian dalam budidaya tanaman jagung untuk menjaga produktivitas baik kualitas dan kuantitas, salah satu adalah pengendalian serangan hama dan penyakit. Mengindentifikasi serta teknik pengendalian secara teknologi efektif tepat dan cerdas dapat memutus siklus hidup hama dan penyakit tersebut.

Seperti kita ketahui bersama bahwa tanaman jagung merupakan Jenis Biji-bijian (Serealia) terpenting dalam memenuhi kebutuhan pangan serta menjadi roda perekonomian petani khusus petani jagung dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai cara mengindentifikasi gejala dan teknik pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman jagung tersebut.

Teknologi Efektif Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Jagung (Zea mays sp)

Jenis Hama Penyakit Tanaman Jagung

Adapun jenis hama penyakit tanaman jagung yang diantaranya yaitu:

Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)

Jenis hama ini menyebabkan daun berwarna kekuning-kuningan dan bekas gigitan atau bagian terserang akan mengalami pembusukan, hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi layu,kerdil bahkan berujung pada kematian kematian tanaman. Serangan hama ini disebabkan oleh lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan serta bergaris, warna telur putih mutiara dan panjang lalat 3-3,5 mm.

Pengendalian dengan penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanam dalam memutus siklus hidup lalat bibit setelah selesai panen jagung, tanaman terindikasi terserang harus dicabut dan dimusnahkan untuk mencegah hama tidak menyebar,menjaga sanitasi atau kebersihan areal penanaman dari gulma,Bila diperlukan lakukan pengendalian kimiawi dengan insektisida bermerek dagang Dursban 20 EC, Hostathion 40 EC, Marshal 25 ST dan Promet 40 SD dengan dosis penggunaan dapat mengikuti aturan pakai.

Hama Penggerek Batang (Sesamia inferens W)

Jenis hama ini menyebabkan munculnya lubang pada batang dan pucuk tongkol buah yang dapat menurunkan produksi atau bahkan gagal panen. Hama ini disebabkan oleh adanya penggerek batang jagung sejenis serangga,pada fase larva yang akan memakan batang jagung.

Pengendalian hama penggerek batang dengan penanaman jagung secara serempak serta melakukan rotasi atau pergiliran. Lakukan kegiatan menyemprotkan insektisida bermerek dagang seperti Dursban, Decis, Matador dengan dosis sesuai aturan di kemasan.

Hama Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)

Hama jenis ini menyerang bagian-bagian terpenting dari tanaman jagung seperti batang dan buah. Menyerang pada malam hari dan akan bersembunyi di dalam tanah pada siang hari. Ulat tanah juga menyerang tanaman jagung muda sehingga,meyebabkan batang tanaman terserang akan patah dan mati.

Pengendalian untuk jenis hama ini dengan melakukan kegiatan penyemprotan lahan tanam menggunakan pestisida jenis insektisida Petrofur dengan dosis sesuai dengan aturan di kemasan yang  sebelum masa tanam.

Hama Ulat Tongkol (Heliotis armigera)

Jenis hama ini menyerang tongkol buah yang menyebabkan kebusukan,apabila dibiarkan petani akan kerugian penuruan hasil produksi dan ancaman gagal panen. Hama ini ulat menjadi perusak pada memasuki fase larva,hal ini sebagai akibat kebiasaan indukan ulat tongkol meletakkan sejumlah telurnya berwarna putih di daun dan rambut tongkol.

Pengendalian hama ini dilakukan dengan cara langsung mengambil dan memusnahkannya satu persatu apabila tingkat serangan rendah.namun apabila tingkat serangan tinggi dilakukan upaya pengendalian dengan menyemprotkan insektisida seperti Matador dan Curacron dengan dosis sesuai dengan aturan di kemasan.

Penyakit bulai (Downy mildew)

jenis penyakit ini disebabkan oleh sejenis cendawan Peronosclero spora maydis,Peronosclero spora javanica dan P. spora philippinensis yang muncul sebagai akibat tingkat kelembapan tinggi.

Penyakit menyebabkan pertumbuhan tanaman jagung menjadi tergangu pada setiap umur tanam. Pada tanaman berumur 2-3 minggu menyebabkan daun jagung runcing, kaku,pertumbuhan batang menjadi terhambat dengan warna menguning. Tingkat serangan memasuki umur jagung di 3-5 minggunya tanaman akan mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dan perubahan warna ini dimulai dari bagian pangkal daun serta tongkol berubah bentuk dan isi, sedangkan pada fase tanaman jagung dewasa gejala serangan dari penyakit ini akan terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.

Pengendalian untuk jenis hama ini dengan melakukan penanaman diawal musim penghujan, menerapkan pola tanam bergiliran, mengunakan jenis jagung varietas unggul yang tahan terhadap penyakit bulai,selanjutnya cabut secara manual terserang dan musnahkan.

Penyakit Bercak daun (Leaf bligh)

Jenis penyakit ini disebakan oleh pertumbuhan cendawan Helminthosporium turcicum menimbulkan  Daun timbul bercak memanjang,berwarna kuning serta dikelilingi warna coklat. Bercak tersebut dapat berkembang dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah kekuning-kuningan lalu menjadi coklat tua dan akhirmya seluruh permukaan daun berwarna coklat.

Pengendalian untuk jenis hama ini dengan menerapkan sistem tanam bergilir untuk menekan meluasnya cendawan,tetap menjaga sanitasi kebun jagung upayakan kondisi lahan tidak lembab,mengunakan cara kimiawi dengan pestisida bermerek dagang Daconil 75 WP dan Difolatan 4 F yang penggunaan sesuai dengan aturan dikemasan tersebut.

Penyakit Karat (Rust)

jenis penyakit ini disebakan oleh cendawan Puccinia sorghi Schw dan Puccinia polypora Underw yang menyebabkan daun jagung yang sudah tua memiliki titik-titik noda merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk yang berwarna kuning kecoklatan. Pengendalian untuk jenis hama ini dengan mengatur kelembaban pada areal tanam,mengunakan jenis varietas unggul tahan terhadap penyakit karat,melakukan sanitasi pada areal pertanaman jagung dan menyemprotkan pestisida kimiawi jenis fungisida untuk penyakit bulai dan bercak daun.

Penyakit Gosong Bengkak (Corn smut)

Jenis penyakit ini disebabkan oleh cendawan Ustilago maydis, Ustilago zeae, Uredo zeae Schw dan Uredo maydis DC. Penyakit ini menyebabkan tongkol mengalami pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini merusak kelenjar pembungkus dan spora tersebar.

Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengatur kelembaban areal pertanaman jagung dengan cara pengeringan dan irigasi,memotong bagian tanaman dan membakarnya,sebelum penanaman benih jagung diberi larutan fungisida secara merata

Penyakit Busuk Tongkol dan Biji

jenis penyakit ini disebabkan berkembangnya jenis cendawan Fusarium atau Gibberella yang menyebabkan pembungkus tongkol jagung serta biji jagung berwarna merah kecoklatan.

Pengendalian untuk jenis hama dengan cara mengunakan jenis varietas unggul tahan penyakit, dilakukan sistem tanam bergilir dan penyemprotan dengan fungisida setelah ditemukan gejala serangan.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Teknologi Efektif Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Jagung (Zea mays sp) dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. 

Baca Juga: