Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Menyerang Tanaman Jahe
Hama Dan Penyakit Tanaman Jahe – Dalam hal ini tanaman jahe “Zingger officinale” merupakan tanaman rimpang yang sangat dikenal dan populer bagi kalangan masyarakat Indonesia sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Jahe ini memiliki bentuk jemari yang mengembang di ruas-ruas tengah.
Budidaya tanaman jahe,, hal ini memang tergolong sangat mudah. Tetapi hal utama yang harus diperhatikan ialah hama dan penyakit yang dapat menyebabkan kegagalan dalam budidaya tanaman jahe. Ada beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman jahe, yang harus diketahui bagi para petani ialah sebagai berikut:
Hama Dan Penyakit Tanaman Jahe
Adapun hama dan penyakit tanaman jahe diantaranya yaitu:
Hama Tanaman Jahe
Untuk hama pada tanaman jahe sebagai berikut:
-
Kepik “Epilahre sp”
Untuk gejala serangan yakni seperti daun akan bergerigi, berlubang dan berwarna kecoklatan. Dan untuk pengendaliannya sendiri yakni dengan penyemprotan dengan larutan pestisida berbahan aktif, seperti Betasiflutrin dan Pronofos. Dan biasanya juga bisa disemprotkan dengan larutan, insektisida organik dengan menggunakan air tuba yang berasal dari tanaman tuba.
-
Kumbang “Araeceras fassicularis”
Untuk gejala serangan seperti rimpang akan berubah bentuk menjadi abnormal, seperti membulat tidak beraturan dan terdapat lubang telur kumbang. Dan untuk pengendalian dalam hal ini penggunakan larutan insektisida dan nematisida seperti karbofuran dengan dosisi 1 gram/tanaman jahe.
-
Kutu Daun “Aspidella hartii”
Untuk gejala serangan seperti daun akan menggulung, layu, mengguning dan berguguran. Dan untuk pengendaliannya penggunakan pestisda berbahan aktif seperti Abemektin, Amitraz, Metamil, Difokol dan lainnya. Digunakan dengan dosis yang sudah ditentukan agar tanaman tidak rusak.
-
Ulat Penggerak Akar “Dishorcrosis Puntiferalis”
Untuk gejala serangan seperti akar akan rusak, kering dan bahkan tanaman mati akibat kekurangan nutrisi dan usur hara. Dan pengendalian dalam hal ini penggunaan larutan insektisida berbahan aktif seperti Karbofuran, Bensulta, Bisultap, Karbisulfan, Fibronil dan Dimehipo dengan dosisi yang ditentukan pada label produk. Dan pengendalian penggunaan larutan insektisida berbahan aktif seperti Karbofuran, Bensulta, Bisultap, Karbisulfan, Fibronil dan Dimehipo dengan dosis yang ditentukan pada label produk.
-
Nematoda “Melodogyne sp”
Untuk gejala serangan seperti akar terdapat benjolan/bintil kecil dan rimpang akan berubah warna kecoklatan. Untuk pengendalian penggunaan pestisida nabati ekstrak nimba, tagetes dan jarak, menerapkan pola tanam campuran, sanitasi, rotasi dan aplikasi pestisida kimia “nematisida”.
Penyakit Tanaman Jahe
Adapun untuk penyakit tanaman jahe sebagai berikut:
-
Penyakit Layu Bakteri
Untuk penyebab yakni Bakteri Solanacearum. Dan gejala serangan seperti daun akan menggulung, abnormal dan rimpang akan membusuk bila di potong akan mengeluarkan cairan berwarna putih hingga kecoklatan. Untuk pengendalian penggunaan larutan fungisida berbahan aktif seperti Dithane M-45 “0,25%”, Bavistin “0,25%”.
-
Penyakit Bercak Daun
Untuk penyebab yakni Jamur/Cendawan Cersospora atau Phyllosticta. Dan gejala serangan seperti daun akan terdapat bercak, berwarna abu-abu sampai kecoklatan dan daun akan membusuk serta tanaman akan mati. Untuk pengendalian penggunaan larutan fungisida seperti Aceobat 50 WP, Antracol 70 WP, Antila 80 WP, Bion M 1/48, Benlox 50 WP dll.
-
Penyakit Busuk Rimpang
Untuk penyebab seperti Jamur Fusarium Oxysporum sp. Dan gejala serangan yakni rimpang akan membusuk, daun layu menguning dan lama-kelamaan tanaman mati. Untuk pengendalian sebelum fase penanaman jahe, sebaiknya benih direndam dahulu dengan larutan fungisida seperti Mancozeb, Benomyl, Metil tiofonat dan Karbendazim 0,3% selama 2 jam.
Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Hama Dan Penyakit Menyerang Tanaman Jahe Anda ?? Inilah Cara Pengendaliannya dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa di postingan berikutnya.
Baca Juga: