Panduan Lengkap Cara Budidaya Sawi Putih “Panen Melimpah”

Posted on

Cara Menanam Sawi Putih Dari Bonggol dan Organik

Cara Budidaya Sawi Putih – Sebagai  seorang petani melakukan kegiatan-kegiatan budidaya adalah hal yang sangat di idam-idamkan, tetapi  dalam melakukan budidaya tanaman maupun ternak pengerjaanya berbeda beda, nah pada pembahasan yang akan saya bagikan di blog budidaya7.blogspot.com ini membahas tentang cara menanam dan dudidaya petsai atau sawi putih yang baik dan benar. Sedikit pembahasan singkat tentang sawi putih seperti yang kita ketahui jenis tanaman sawi pada dasarnya di bagi menjadi dua bagian nama yaitu:

cara menanam sawi putih dari bonggol

  1. Nama sawi petsai-sin-(brassica pekinensis L) Jenis tanaman yang satu ini mempunyai cirri-ciri daun berkerut, krop yang panjang/lonjong dan mempunyai bentuk yang berantakan. Daun ini juga terasa kasar bila mana di pegang dan di rabah-rabah.
  2. Packhoi-(brassica chinensis L.)jenis tanaman ini sangat berbeda dengan yang sebelumnya cirri-ciri dari tanaman ini adalah mempunyai daun yang halus bersih, tidak berkerut, mempunyai krop yang terpisah satu sama lainya dan tidak mudah rusak.

Untuk pertumbuhan tanaman sawi ini juga berbeda-beda, bagi jenis tanaman sawi petsai-sin-(brassica pekinensis L)memiliki sifat pertumbuhan dan panen yang kurang bagus(maksimal).bila di tanam di dataran dataran rendah.

Jadi sebaiknya dalam membudidayakan sawi jenis petsai-sin ini di tanam di dataran yang tinggi, dengan keberadaan lahan minimal(1000-1200 meter dpl) diatas permukaan Laut, curah hujan antara 1000-1500 suhu minimal antara 11-22 drajat celcius dan Ph tanah 6-8. Untuk budidaya sawi putih dengan lahan tanah 1 hektar  membutuhkan benih sawi minimal 200-250 gram.

Berbeda dengan jenis Packhoi-(brassica chinensis L.) tanaman ini sangat peka terhadap lahan mau itu dataran tinggi atapun dataran rendah, benih yang di butuhkan juga sama saja sama benih sawi petsai-sin.

Langkah-langkah Cara Menanam Sawi Putih Yang Baik Dan Benar

Melakukan Pengolahan Tanah

Sebelum tanah di tanamin sawi sebaiknya lahan di bersihkan dulu dari rumput-rumput liar dan lakukan penggemburan.  Penggamburan tanah di lakukan menggunakan cangkul sampai  tanah benar-benar gembur, buatlah bedengan-bedengan dengan lebar 90-100 cm,jarak 30-40 cm,tinggi 30 cm dan parit-parit di antara bedengan dengan jarak 25 atau 30 cm.

Setelah pengolahan lahan selesai berikanlah pupuk kandang/kompos dengan jarak 13 hari sebelum tanaman di tanam. Pemberian pupuk ini bertujuan supaya tanaman yang di tanam nantinya bisa tumbuh dengan subur dan seragam, untuk pembuatan lubang tanam sebaiknya lakukan dengan jarak 40 cm dan dalam 15-20 cm.

Melakukan Persemaian 

Untuk hal dasar yang pertama adalah melakukan perendaman benih ke dalam air hangat yang ke hangatanya mencapai  50 drajat celcius. Hal ini bertujuan supaya benih-benih yang akan di tanam bisa tumbuh dengan baik dan sehat .

Ada juga cara lain yang bisa di lakukan yaitu dengan merendamnya menggunakan larutan previcur N dengan penggunaan (1 ml/liter dalam benih 200 gram) perendaman dengan menggunakan larutan previcur N ini biarkan selama kurang lebih 1 jam.

Jika perendaman benih sudah selesai di lakukan langkah selanjutnya adalah menebar benih kedalam persemaian, yang sebelumnya tanah sudah di campur dengan pupuk kandang , pencampuran ini di lakukan dengan perbandingan 1:1.

Setelah benih sudah di tebar di persemaian tempatkan di tempat yang teduh yang di atasnya di tutupi menggunakan dedaunan seperti daun pisang, biar tidak terkena air hujan secara langsung. Dan biarkan selama 3-4 minggu, dengan umur 1 bulan benih yang tumbuh sudah memiliki daun 4-5 helai, dengan umur segini maka langkah selanjutnya bisa di pindahkan ke dalam lahan sawah.

Pemeliharaan Tanaman Sawi

Pemeliharaan meliputi dengan melakukan penyiraman pagi dan sore secara rutin kepada tanaman setiap hari, penyiraman rutin ini di lakukan ketika tanaman sawi baru di tanam di lahan sampai umur 20 hari. Setelah itu bisa di beri penyiraman 1 x ketika lahan sudah keliatan kering, karena pada dasarnya tanaman sawi juga membutuhkan asupan air yang cukup dan juga tidak terlalu berlebihan.

Penyulaman & Penyiangan

Penyulaman ini di lakukan apabila tanaman sawi ada yang mati/layu. Penyulaman yang baik sebaiknya di lakukan sesudah tanaman berusia 7-15 hari, jangan sampai melebihi batas yang sudah di anjurkan. Sebab jika melebihi batas yang sudah di berikan akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang tidak seragam, dan dampak buruknya ketika masa panen tiba bisa mengakibatkan sawi yang di panen tidak bisa di lakukan secara bersamaan,maka dari itu perhatikanlah tanaman saat tanam sampai umur 15 hari,bila ada yang mati/layu sebaiknya ganti dengan bibit yang  baru

Pemantauan ini bisa di lakukan di barengi dengan penyiangan, karena penyiangan juga di kerjakan pada saat tanaman sawi sudah berumur kurang lebih 2 minggu, Pengerjaan pembersihan dengan melakukan penyiangan ini dilakukan dengan mencabut rumput/gulma yang tumbuh pada bagian tanaman sampai bersih, supaya tidak menggangu proses pertumbuhan tanaman sawi.

Pemberian Pupuk

Hal yang paling menentukan agar tanaman sawi bisa menghasilkan tanaman yang subur,sehat dan serampag pertumbuhanya adalah dengan memberikan pupuk. Adapun car-caranya dalam pemberian pupuk untuk tanaman sawi yaitu:

Untuk pemberian pupuk menggunakan pupuk kandang sapi sebaiknya berikan 25-30 ton/hektar, jika mau menggunakan pupuk domba bisa di berikan maksimal 20 ton/hektar, adapun pemberian pupuk alami yang tidak pernah ketinggalan oleh para petani sesudah melakukan penanaman di lahan, yaitu dengan menutupi benih sawi yang sudah di tanam menggunakan kompos jerami padi. Hasil surve kami menyatakan dalam pemberian kompos padi ini /hektar di beri 19 ton kompos padi.

Dalam budidaya tanaman mengandalkan pupuk alami saja hasilnya kurang memuaskan, maka dari itu banyak para petani yang memberikan pupuk buatan seperti: urea,ZA,TSP/SP Dan KCL, jenis pupuk-pupuk ini pemberianya di lakukan berdasarkan Nama untuk urea per hektar di berikan 100 kg, ZA 250 kg,TSP atau SP 36 kg, dan pemberian pupuk berjenis KCL di berikan 200 kg/hektar, setelah tanaman sawi berusia 1 setengah bulan.

Membrantas Hama & Penyakit

Mencegah sebelum mengobati, itulah pepatah yang tepat sebelum tanaman sawi di hinggapi oleh hama dan penyakit. Pencegahan hama dan penyakit bisa di lakukan dengan membuat pembuangan massa air secara alami.

Jika tanaman sudah ada yang terserang maka brantaslah menggunakan pestissida atau insektisida (Rizotin). Denga cara menyemprotkan ke bagan tanaman yang terserang hama dan penyakit.

Panen 

Langkah terahir dalam budidaya sawi putih adalah panen, pemanenan sawi sudah bisa di panen ketika sawi sudah memiliki krop yang besar dan memiliki daun yang kompak, atau pada umumnya sudah mencapai umur 41-60 hari.

Cara pemanenan sawi adalah dengan memotong pangkal batang pada bagian bawah sawi, dengan menyisahkan 2-3 lembar daun untuk melindungi kegiatan dalam pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang. Pada umumnya dalam membudidayakan sawi putih per hektar bisa menghasilkan 15-25 ton sayur sawi.

Nah seperti itulah Langkah-langkah Cara Budidaya Sawi Putih Yang Baik Dan Benar yang bisa anda coba praktekan di desa masing-masing, Selamat mencoba.

Baca Juga :