15 Tanah yang Cocok Untuk Pertanian di Pulau Jawa
15 Tanah yang Cocok Untuk Pertanian di Pulau Jawa – Tanah yang dalam bahasa Yunani disebut dengan pedon dan dalam bahasa latin disebut dengan solum, merupakan bagian dari kerak bumi yang tersusun oleh mineral dan bahan organik. Tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan cara menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Tanah juga berperan sebagai tempat atau habitat hidup berbagai mikroorganisme. Komposisi tanah yang ada di wilayah satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
Dalam dunia pertanian tanah yang cocok umumnya memiliki ciri fisik yang subur dan tidak tandus. Berikut ini 15 Tanah yang Cocok Untuk Pertanian di Pulau Jawa yang perlu anda ketahui.
1. Tanah grumosol
Tanah grumosol yaitu jenis tanah yang memiliki kandungan lempung dengan kadar yang tinggi. Tanah dengan tekstur demikian dapat berubah dengan cepat yaitu dapat mengering dan lama kelamaan pecah-pecah di musim kemarau. Begitupun sebaliknya pada saat musim hujan tiba, tanah jenis ini akan berubah wujud menjadi lempung yang sangat lembek. Kondisi tanah seperti ini sangat cocok jika digunakan untuk menanam pohon jati, dan tanaman rumput-rumputan sebagai pakan ternak.
2. Tanah mediteran
Tanah jenis ini umumnya hanya dapat ditemukan pada daerah yang memiliki iklim lembab dan basah. Tanah mediteran dapat terbentuk dari jenis batuan kapur yang di dalamnya mengandung zat karbonat. Tanah jenis ini cocok digunakan sebagai area persawahan. Anda dapat menjumpai tanah mediteran di wilayah Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
3. Tanah rendzina
Tanah redzina memiliki tekstur yang lembut dan memilik sifat permeabilitas yang tinggi. Kandungan yang terdapat di dalam tanah jenis ini meliputi Mg, Ca, dan zat-zat yang memiliki kadar pH tinggi. Cocok digunakan untuk menanam palawija dan tanaman musiman.
4. Tanah litosol
Tanah litosol yaitu jenis tanah yang memiliki tekstur kasar dengan gumpalan-gumpalan yang cukup besar. Tanah litosol dapat ditemukan di pulau jawa, Sumatra, nusa tenggara, Sulawesi selatan dan cocok untuk menanam tanaman palawija saja.
5. Tanah laterit
Tanah laterit merupakan jenis tanah yang memiliki keadaan suhu yang lebih tinggi. Memang pada awalnya tanah jenis ini memiliki kesuburan yang baik, namun setelah adanya pengaruh iklim seperti hujan maka unsur hara yang terkandung di dalamnya larut terbawa oleh air. Tanah laterit paling cocok untuk menanam pohon mete dan pohon kelapa.
6. Tanah podsolik merah kuning
Tanah podsolik merah kuning memang memiliki warna tersebut dikarenakan kandungan haranya sedikit bahkan kesuburan tanahnya berkurang. Memiliki ciri fisik berbentuk lempung dan bersifat basah cocok digunakan untuk area persawahan.
7. Tanah alluvial
15 Tanah yang Cocok Untuk Pertanian di Pulau Jawa selanjutnya yaitu tanah alluvial yang dapat dikatakan sebagai tanah yang memiliki kondisi masih muda. Tanah tersebut terbentuk dari material halus yang mengendap di aliran sungai. Tanah jenis ini cocok untuk menanam tanaman padi dan palawija.
8. Tanah organosol
Tanah jenis ini terbentuk dari proses pembusukan dan pelapukan oleh bahan-bahan organik yang banyak ditemukan di daerah rawa-rawa. Tekstur dari tanah ini sangat lembek dikarenakan selalu tergenang oleh air. Tanah organosol dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tanah gambut dan tanah humus.
9. Tanah gambut
Tanah gambut yaitu jenis tanah organosol yang memiliki kandungan keasaman yang cukup tinggi dan berbagai zat organik. Kondisi tersebutlah yang menjadikan tanah ini sulit digunakan sebagai lahan untuk bercocok tanam dan saat ini hanya dapat digunakan sebagai media tanam kelapa sawit.
10. Tanah humus
Tanah humus termasuk dari jenis tanah organosol yang memiliki kandungan unsur hara yang cukup tinggi sehingga memiliki warna yang hitam. Tanah jenis ini sangat cocok untuk bercocok tanam dan jenis tanamannya yaitu padi, kelapa, nanas.
11. Tanah latosol
Proses pembentukan tanah ini berasal dari pelapukan jenis batuan metamorf dan batuan sedimen. Kandungan unsur hara di dalamnya sering berubah-ubah sehingga cocok untuk ditanami tembakau, coklat, pala, panili, dan tebu. Dapat ditemukan di daerah Jawa, Bali, Sumatra, Sulawesi.
12. Tanah regosol
Tanah jenis ini berasal dari pelapukan-pelapukan benda yang ada setelah terjadinya letusan gunung berapi. Tekstur tanah secara fisik sangat kasar dan suit menampung banyak air, sehingga cocok digunakan untuk menanam tembakau dan palawija yang tidak terlalu membutuhkan banyak air.
13. Tanah andosol
Tanah andosol proses terbentuknya dipengaruhi oleh aktivitas letusan gunung berapi dan sering ditemukan pada lereng gunung sehingga pada dataran rendah tanah jenis ini tidak ditemukan. Cocok untuk menanam tanaman bambu, rumput dan hutan hujan tropis.
14. Tanah kapur
Tanah kapur proses pembentukannya dari pelapukan-pelapukan batu kapur yang daoat ditemukan di daerah perbukitan yang mengandung banyak kapur. Tanah kapur hanya dapat ditanami oleh palawija savana dan pohon jati. Dapat ditemukan di daerah Sumatra Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Selawesi Selatan dan lainnya.
15. Tanah argosol
Tanah jenis ini hampir sama seperti tanah gambut yang dapat ditemukan di daerah rawa-rawa dengan tekstur yang lembab serta basah. Proses pembentukannya karena adanya pembusukan dari tanaman. Sangat cocok digunakan sebagai media tanam nanas, karet, palawija dan padi.
Demikian pembahasan mengenai 15 Tanah yang Cocok Untuk Pertanian di Pulau Jawa. telah kita ketahui tanah yang ada disetiap daerah itu berbeda-beda dengan kandungan yang tidak sama. Semoga dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi kita semua.
Baca juga: