Budidaya Rambutan (N.lappaceum) Sebagai Tanaman Tumpang Sari

Posted on

Budidaya Rambutan (N.lappaceum) Sebagai Tanaman Tumpang Sari

Budidaya Rambutan (N.lappaceum) Sebagai Tanaman Tumpang Sari – Rambutan merupakan jenis tanaman hortikultura buah-buahan asli tanaman bumi nusantara Indonesia bernilai ekonomis dengan penamaan ilmiah Nephelium lappaceum.Indonesia terdapat 22 jenis varietas yang tersebar di Sumatera,Kalimantan Dan Jawa,Terdapat jenis varietas-varietas unggulan rambutan antara lain;Rambutan binjai,Rapiah,Lebak Bulus,Simacam,Sinyoya dan Garuda. Tanaman rambutan pada dasar dibudidayakan sebagai tanaman tumpang sari (sela) pendamping tanaman utama,ditanam dipekarangan rumah dan tambulampot golongan tanaman perdu dan serentak berbuah saat musim berbuah.

Kendala utama buah rambutan adalah faktor penjualan saat musim tiba dan jenis buah ini tidak tahan untuk disimpan terlalu lama. Rasa buah manis dan segar juga sangat ekonomis menjadikan buah rambutan tetap menjadi opsi terbaik pembelian buah,tertinggi per kapita rumah tangga di Indonesia.

Budidaya Rambutan (N.lappaceum) Sebagai Tanaman Tumpang Sari

Budidaya Tanaman Rambutan

Adapun budidaya tanaman rambutan yang diantaranya yaitu:

Syarat Tumbuh

  • Tumbuh optimal di daerah beriklim tropis dengan ketinggian tempat 30-500 meter dpl (Diatas permukaan laut) dengan Curah hujan 1700-2500 mm dan merata sepanjang tahun,dengan waktu berbunga membutuhkan waktu 3 bulan musim kering.
  • Struktur tanah tanah yang subur, gembur, dan mengandung sedikit pasir dengan keasamaan tanah (pH) tidak terlalu asam (5,5-6,5) dan tidak tergenang ketika masuk musim penghujan.
  • Suhu optimimum 26-28 °Celcius.
  • Keasamaan tanah (pH) tidak terlalu asam (5,5-6,5) dan tidak tergenang ketika masuk musim penghujan.

Perbanyakan Bibit Rambutan

Perbanyakan rambutan dapat dilakukan dengan dua (2 ) cara yaitu;perbanyakan secara generatif (biji) dan perbanyakan secara vegetatif melalui (sambung pucuk,okulasi dan cangkok). Hasil perbanyakan secara generatif membutuhkan waktu terbilang lama yatu;7-8 tahun, sedangkan cara vegetatif butuh waktu singkat untuk berbuah 2-3 tahun untuk berbuah. Namun cara ini terbilang efektif dan efisien dalam persentase (%) tingkat keberhasilan dan memiliki kemiripan unggulan dengan indukan.

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan tanaman rambutan dapat dimulai dengan cara membersihkan sekaligus meratakan dan mengemburkan semak belukar (rumput berkayu) dan rumput alang-alang dengan cara manual (cangkul) dan mesin (bajak) ditergantung dari jumlah luasan area tanam. Jarak tanam yang 4 x 6 meter diantara tanaman utama dikebun. ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm atau 40 x 40 x 40 cm (panjang,lebar dan ketinggian).  Teknis pembuatan lubang tanam dimulai cara mengali dengan mengunakan cangkul dimulai dari bagian atas diangkat ke sebelah kanan lubang,tanah galian bagian bawah ke sebelah kiri lubang.

Penanaman Bibit Rambutan

Persiapan tanam dimulai dengan menyiapkan bibit rambutan yang telah memasuki umur 5-6 bulan yang telah melewati tahapan seleksi (sortasi) bibit sehat,tidak abnormal (cacat)pada saat dipembibitan. Persiapan jenis peralatan yang dibutuhkan seperti;cangkul, lingkis dan pisau diarea penanaman. Penanaman baik diusahakan memasuki awal musim penghujan,teknis penanaman bibit dimulai dengan merobek polibeg yang dikuti dengan penanaman bibit mencapai batas leler akar, kemudian tutup dan padatkan kembali.

Pemeliharaan Tanaman

Adapun pemeliharaan tanaman yaitu:

Penyiangan (gulma)

Kegiatan penyiangan dilakukan dengan mengurangi sejumlah gulma (rumput liar) yang bersifat sebagai pesaing dan mengangu pertumbuhan bibit rambutan dengan cara mengkoret dengan cangkul dan penyemprotan pestisida jenis herbisida (racun rumput).

Pemupukan

Tujuan pemupukan untuk memastikan ketersedian beberapa unsur hara (sumber makanan tanaman)terkecukupi didalam tanah,sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik dan memiliki produksi yang tinggi.

Waktu pemupukan dilakukan diawal musim penghujan,jenis pupuk yang diberikan,teknis pemupukan dengan membenamkan seluruh dosis pupuk kandang dan setengah dosis pupuk urea, TSP, serta KCL ke dalam rorak yang dibuat di sekeliling-batang tanaman, tepat di bawah tajuk daun dengan cara memasukan pupuk kedalam tanah kemudian tanah segera ditutup kembali.

Pemangkasan Tanaman

Setelah mamasuki umur tanam 2-3 tahun tanaman rambutan perlu dilakukan pemangkasan bentuk, dimana tujuan pemangkasan untuk mendapat pohon dengan cabang seimbang,ukuran pohon yang memudahkan pemanenan,menyediakan cahaya matahari secara merata dalam tajuk dan meningkatkan produksi kerena rambutan berbunga di ujung pohon.

Pemangkasan Bentuk
  • Untuk umur tanam 1-1,5 tahun dilakukan pemangkasan dengan memilih 4-5 cabang samping (literal) yang seimbang.kokoh dan sehat dengan ketinggian 0,5-1 meter dari tanah,cabang yang tidak terpilih dipangkas.
  • Untuk umur tanam 2-2,5 tahun dilakukan pemangkasan cabang literal yang sudah diatur dipotong sekitar 75-100 cm dari batang utama,hal ini bertujuan untuk memperbanyak ujung pucuk cabang.
  • Untuk umur tanam 3 tahun dilakukan pemangkasan cabang samping dikuatkan dengan menyeimbangkan bentuk tajuk,membuang tunas air,memangkas dahan yang tumbuh tegak,cabang bertumpuk serta cabang yang terjuntai.
Pemangkasan Pemeliharaan
  • Tujuan pemangkasan untuk mengatur ukuran tajuk rambutan serta mengatur produksi buah agar mendapatkan hasil panen yang baik dan stabil.
  • Pemangkasan pemeliharaan dimulai dengan memangkas setelah panen untuk mendapatkan tunas-tunas baru yang akan menghasilkan bunga baru pada musim selanjutnya juga membuang tunas air,cabang yang sakit atau mengering dan cabang yang patah.
Pengendalian Hama Dan Penyakit

Setiap pembudidayaan jenis tanaman apapun,tidak terlepas dari serangan hama maupun penyakit,pengendalian segera dilakukan apabila,tingkat serangan tersebut dirasa cukup memberikan dampak merugikan bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi.

Terdapat jenis-jenis hama dan penyakit rambutan antara lain;Ulat pengerek buah, ulat penggerek batang, ulat pemakan daun dan tupai adalah jenis hama yang banyak dijumpai pada rambutan. Penyakit tanamanrambutan antara lain penyakit bercak daun, penyakit akar putih.

Panen

Buah rambutan dipetik masak pohon,sekitar 110-120 hari setelah berbunga mekar,dan tanda-tanda rambutan matang tergantung pada varietasnya.

Cara panen. Petik buah rambutan yang sudah matang di pohon berwarna merah terang,dengan cara memotong sebagian tangkai,sekaligus sebagai pemangkasan ranting. Gunakan galah yang ujungnya diberikan pisau,arit untuk memotong tangkai rambutan,yang letak tinggi dan menyulitkan untuk diambil.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Budidaya Rambutan (N.lappaceum) Sebagai Tanaman Tumpang Sari dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. 

Baca Juga: