Perbanyakan Rambutan Binjai Untuk Pemula (Okulasi-Budding)

Posted on

Perbanyakan Rambutan Binjai Untuk Pemula (Okulasi-Budding)

Perbanyakan Rambutan Binjai Untuk Pemula (Okulasi-Budding) – Rambutan Binjai mungkin ada sebagian sahabat pertanian,belum mengetahui dengan jelas apa itu? Rambutan Binjai. Sekilas rambutan ini memiliki kemiripan dengan jenis rambutan lain,ya KALAU masak berbuah merah,manis dan pohon tinggi.  Nyempret dikitlah sahabat,perlu diketahhui bersama sahabat pertanian, bahwa rambutan binjai tergolong jenis varietas unggul rambutan,Indonesia sendiri terdapat 22 jenis varietas rambutan.

Rambutan binjal memiliki rasa daging buah manis (16-18 brix),daging buah berwarna bening serta tebal juga memiliki biji yang kecil. Gak salah kenapa jenis rambutan ini banyak ditanam baik dalam skala perkebunan,ditanam di pekarangan juga di tambulampot, penerapan cara berbudidaya yang sederhana serta pemeliharaan tanaman relatif sederhana menjadikan tanaman rambutan binjai paling banyak dicari dan bernilai ekonomis tinggi.

Perbanyakan Rambutan Binjai Untuk Pemula (Okulasi-Budding)

Rambutan Binjai memberikan peluang usaha terutama dalam perbanyakan tanaman,kemajuan teknologi dan informasi pertanian tidak sulit lagi,mencari informasi mengenai perbanyakan buah pada umumnya. Perbanyakan rambutan binjai dapat dilakukan dengan cara sambung pucuk,okulasi dan cangkok. Namun pada kesempatan kali ini saya mencoba mengulik mengenai perbanyakan mengunakan teknik okulasi (budding).

Cara Perbanyakan Rambutan Binjai Secar Okulasi

Teknik Okulasi (budding) atau lebih populer dengan penempelan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan menggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.

Persiapan Alat dan Bahan

Untuk melakukan kegiatan okulasi perlu dilakukan persiapan peralatan,batang atas dan batang bawah. Peralatan yang dibutuhkan tidak perlu yang mahal, yang penting dapat digunakan sesuai fungsinya.Peralatan dan bahan untuk okulasi antara lain:

  • Pisau okulasi atau pisau biasa tajam, steril dan tidak berkarat agar tidak menimbulkan infeksi pada tanaman.
  • Plastik digunakan untuk menutup atau mengikat hasil okulasi bisa mengunakan bungkus gula yang dipotong kecil-kecil kira-kira 2 cm.
  • Batang bawah yang digunakan harus satu varietas atau dapat juga satu jenis dengan calon batang atas, memiliki perakaran yang kuat dan tahan terhadap hama dan penyakit. Batang atas harus merupakan bagaian tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.

Tahapan Perbanyakan Okulasi

  • Membersihkan terlebih dahulu batang bawah dengan mengunakan kain sampai bersih,hal ini bertujuan supaya debu dan kotoran yang menempel bisa hilang.
  • Memotong mata tunas dalam bentuk tameng yang diambil dari batang atas (rambutan binjai indukan,irisan yang telah diambil,kemudian dikelupas kulit kayunya secara hati-hati mengikuti arah batang. Usahakan penyayatan secara hati-hati penyayatan yang benar akan meninggalkan bintil dikulit kayu.
  • Menempelkan mata tunas pada batang bawah (Rambutan Lokal)yang sebelum telah dikelupas kulitnyu sesuai ukuran mata tunas. Pada tahapan harus dilakukan dengan hati-hati dan usahakan tidak ada kotoran yang menempel dikambium,karena pokok keberhasilan dalam okulasi adalah pada saat menyisipkan mata tunas.
  • Kemudian untuk lebih memperkuat penempelan batang bawah dengan mata tunas,diikat dengan mengunakan tali plastic dengan arah lilitan dari bawah ke atas,hal ini bertujuan untuk mencegah air masuk ke mata tunas yang dapat menyebabkan mata tunas busuk.
  • Selanjutnya tanaman yang telah diokulasi diletakan ditempat yang teduh selama 1-2 minggu lamanya. Lakukan kegiatan pengecekan kurang lebih 30-35 hari dari waktu pengikatan,teknis pengecekan dengan membuka dan mata tunas yang ditempel diperiksa,selanjutnya di atas dan bawah mata tunas digores sedikit.
  • Indicator keberhasilan teknik okulasi ini dengan mengoreskan sedikit,dengan mengunakan pisau atau kuku tangan,jika batang berwarna hijau segar berarti pengokulasian berhasil,namun jika warna batang perempelan berwarna hitam berarti GATOT (gagal total)

Standar Mutu Bibit Rambutan Siap Tanam

Bertujuan sebagai patokan atau dasar bagi pembudidaya tanaman,untuk memastikan bibit yang akan dikelola nantinya telah memiliki syarat mutu bibit rambutan siap tanam.

  • Asal Varietas: Rambutan Binjao
  • Pola perbanyakan: Okulasi
  • Tinggi penempelan: 15-20 cm
  • Jumlah daun bibit: 7-8 helai
  • Tinggi batang atas : Minimal 40 cm
  • Umur bibit :6 Bulan setelah diokulasi
  • Kondisi bibit:Bugar,segar,bebas hama dan penyakit

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Perbanyakan Rambutan Binjai Untuk Pemula (Okulasi-Budding) dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. 

Baca Juga: