Panduan Budidaya Salak (Salacca Edullis) Menurut Pakar Agroteknologi

Posted on

Panduan Budidaya Salak (Salacca Edullis) Menurut Pakar Agroteknologi

Panduan Budidaya Salak (Salacca Edullis) Menurut Pakar Agroteknologi – Buah Salak merupakan jenis tanaman Buah Hortikultura beriklim tropis sangat disukai dan mempunyai prospek yang menjanjikan untuk dikembangkan. Tanaman salak merupakan jenis palma seperti kepala sawit da kurma berbuah sepanjang tahun dengan kondisi lingkungan yang mendukung. Belum diketahui pasti asal tanaman salak,ada yang mengatakan bahwa salak berasal dari Pulau jawa,pada masa penjajahan biji-biji salak tersebut dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia,bahkan sampai ke Filipina,Malaysia,Brunei dan Muangthai.

Seperti kita ketahui bersama,KEUNGGULAN baik rasa dan tekstur daging dari buah ini, tidak usah diragukan lagi. Harga sangat ekonomis dan merakyat saat musim salak akan tiba,buah ini sangat laris-manis dan menjadi prioritas buah konsumsi dirumah. Harga jual salak terbilang bersahabat mulai dari 5000-7000/kg,menjadikan buah ini menempati peringkat Delapan (8),sebagai buah konsumsi per kapita rumah tangga di Indonesia pada tahun 2012. Inilah menjadi alasan pembudidaya buah tanaman tropika menjadikan buah ini,memiliki nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan dan dibudidayakan.

Panduan Budidaya Salak (Salacca Edullis) Menurut Pakar Agroteknologi

Tahapan Budidaya Salak (Salacca edulis)

Adapun tahapan budidaya salak “Salacca edulis” yang diantaranya yaitu:

Syarat Tumbuh

  • Tumbuh optimal di daerah beriklim tropis
  • Tumbuh baik diketinggian 400-700 meter dpl.
  • Struktur tanah gembur,lempung berpasir,lempung berliat dan kaya bahan organik.
  • Menginginkan curah hujan rata-rata bulanan 100-200 mm/bln
  • Menginginkan sinar matahari 50-70 % (sebagai tanaman peneduh)
  • Suhu udara optimal pertumbuhan 20-30°Celcius,membutuhkan kelembapan tinggi dan tidak tahan akan genangan air berlebih.
  • Derajat Keasaman Tanah (pH) antara 5,5-6,5

Perbanyakan Bibit Salak

Perbanyakan bibit salak dapat dilakukan dengan dua (2) cara yaitu perbanyakan dengan cara generatif melalui biji,juga melalui perbanyakan secara vegetatif melalui pencangok tunas. Perbanyakan dengan mengunakan cara generatif dianggap petani salak memiliki kelemahan terutama,dari hasil kualitas buah yang dihasilkan tidak persis sama dengan pohon indukan karena mungkin terjadi penyerbukaan silang,selanjutnya sulit membedakan antara bibit penjantan dan betina. Namun umumnya petani salak menerapkan teknologi penerapan perbanyakan tanaman dengan cara pencangkokan tunas,cara ini terbilang efektif untuk menjawab kelemahan dari perbanyakan melalui biji.

Pengolahan Lahan

Persiapan lahan tanaman salak dapat dimulai dengan cara membersihkan sekaligus meratakan dan mengemburkan semak belukar (rumput berkayu) dan rumput alang-alang dengan cara manual (cangkul) dan mesin (bajak) ditergantung dari jumlah luasan area tanam tanaman salak yang akan dibudidayakan. Pengunaan mesin bajak disesuaikan luasan penanaman,tingkat kemiriangan lahan,dan anggaran biaya budidaya (budget)

Penanaman Salak

Teknis penanaman salak dengan menyiapkan bibit salak menuju kelokasi penanaman,yang sebelumnya bibit salak tersebut telah melewati tahapan seleksi (sortasi)bibit antara lain;bibit tidak sehat,cacat (abnormal) dan sejumlah peralatan mendukung dalam penanaman antara lain;ajir bamboo,cangkul,lingkis,pisau,golok dan tali raffia.

Penanaman bibit salak dianjurkan memasuki musim penghujan atau akhir musim kemarau,hal ini menjaga agar bibit yang ditanam tidak melewati siklus kering yang berbahaya bagi pertumbuhan,bibit pondoh tersebut. Teknis penanaman dimulai dengan cara membuat membuat lubang tanam berukuran (30 x 30 x 30 cm) dengan jarak tanam bervariasi (1 x 4 meter),(2 x 2 meter),(1,5 x 2,5 meter) yang setiap lubang tanam diberikan 5-10 kg pupuk kandang,sebagai unsur pembangun pertumbuhan.

Pemeliharaan Tanaman Salak

Kegiatan pemeliharaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pembudidayaan salak dan meningkatkan produktifitas buah salak  ditiap tahunnya. Kegiatan pemeliharaan meliputi;penyulaman,penyiangan,pengairan dan penyiraman dan pemupukan.

Penyulaman Bibit Salak Di Lokasi

menganti tanaman salak yang mati dilokasi tanam dengan tanaman yang baru, penyulaman segera dilakukan tidak lebih 2 minggu setelah tanam, dengan cara menganti tanaman baru yang memiliki umur yang tidak jauh berbeda dengan tanaman yang akan kita ganti tersebut.

Penyiangan

Kegiatan penyiangan dilakukan dengan mengurangi sejumlah gulma (rumput liar) yang bersifat sebagai pesaing dan mengangu pertumbuhan bibit rambutan dengan cara mengkoret dengan cangkul dan penyemprotan pestisida jenis herbisida (racun rumput).

Pengairan dan Penyiraman

Tanaman salak membutuhkan ketersedian air yang cukup terutama pada musim kemarau. Selain itu juga tanaman salak,bila dirasa sudah cukup kuat dan kokoh maka penyiraman dilakukan seperlunya saja. Di sekitar lubang tanam sebaiknya dibuat saluran air untuk mencegah air yang tergenang baik yang berasal dari hujan maupun air penyiraman.

Pemangkasan Salak

Pemangkasan membantu penyebaran makanan agar tidak hanya ke daun atau bagian vegetatif saja, melainkan juga ke bunga, buah atau bagian generatif secara seimbang. Pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali, tetapi pada saat mendekati masa berbunga atau berbuah pemangkasan kita lakukan lebih sering, yaitu 1 bulan 1 kali. Setiap satu rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan dengan jumlah anakan maksimal 3-4 buah pada 1 rumpun. Pemangkasan yang dilaksanakan pada waktu dan cara yang tepat akan membantu tanaman tumbuh baik dan optimal.

Pemupukan Salak

Tujuan pemupukan untuk memastikan ketersedian beberapa unsur hara (sumber makanan tanaman)terkecukupi di dalam tanah,sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik dan memiliki produksi yang tinggi.

Waktu pemupukan dilakukan diawal musim penghujan,pemberian dosis pemupukan berbeda-beda disesuaikan dengan umur tanaman salak tersebut, umur tanaman 0-12 bulan diberikan 1 kali sebelum dengan memberikan pupuk kandang 10-20 kg/tanaman,Urea 5 gr dan KCL sebanyak 5 gram. Selanjutnya setelah tanaman memasuki umur 12-24 bulan pemberian pupuk diberikan Urea 10 gram, TSP 10 gram, KCl 10 gram,untuk umur salak 24-36 bulan diberikan Urea 15 gram, TSP 15 gram, KCl 15 gram.

Panen Salak

Panen salak dilakukan umumya telah memasuki umur tanam 5-6 bulan setelah indukan dibuahi. Panen buah salak yang baik dilakukan pada tingkat kemasakan salak tersebut,hal ini untuk menjaga buah tetap fress dan memiliki rasa manis.

Ciri-Ciri Salak Siap Panen
  • Cirinya ditandai dengan sisik yang telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, dan bulu bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing) terasa lunak bila ditekan.
Cara Panen Buah
  • Teknis panen buah pondoh dengan cara memotong tangkai tandanya, karena buah salak masaknya tidak serempak, maka dilakukan petik pilih. Yang perlu diperhatikan dalam pemetikan apakah buah salak tersebut akan disimpan lama atau segera dimakan

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Panduan Budidaya Salak (Salacca Edullis) Menurut Pakar Agroteknologi dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. 

Baca Juga: