Budidaya Apel Malang Secara Baik Dan Benar Untuk Pemula

Posted on

Budidaya Apel Malang Secara Baik Dan Benar Untuk Pemula

Budidaya Apel Malang Secara Baik Dan Benar Untuk Pemula – Apel Malang siapa tak mengenal jenis buah yang satu ini,kalau sahabat pertanian jalan-jalan ke kota malang jangan lupa ke kota Batu,disini tempatnya kebun apel,daerah dingin,udara sejuk dan pas lah kalau nongkrong sambil menikmati buah apel malang.

Apel malang merupakan jenis apel varietas unggul dari subsektor Tanaman Hortikultura,beriklim subtropis tergolong kedalam jenis buah musiman. Tanaman apel berasal dari Asia Barat yang telah dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1934.  Tanaman apel tumbuh baik didataran tinggi antara 900-1200 m dpl, dengan curah hujan 1000-2600 mm/tahun,banyak mengandung banyak vitamin yang penting untuk kesehatan tubuh.

Budidaya Apel Malang Secara Baik Dan Benar Untuk Pemula

Sentra Produksi Apel di Indonesia terdapat Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jatim,selanjutnya daerah-daerah yang banyak dinanami apel adalah Jawa Timur (Kayumas-Situbondo, Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.

Budidaya Apel Malang

Adapun budidaya apel malang yang diantaranya yaitu:

Syarat Tumbuh

  • Tumbuh optimal beiklim Subtropis di ketinggian tempat 700-1200 meter dpl,untuk jenis apel malang tumbuh dan berbuah.
  • struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air yang gembur dan kaya bahan organik dengan jenis tanah Latosol, Andosol dan Regosol.
  • Curah hujan ideal 1000-2600 mm dalam setahun terdapat 6-7 bulan basah dan 3-4 bulan kering.
  • Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.
  • Suhu Ideal untuk pertumbuhan (16˚C-27 ˚C).
  • Kelembapan tanah 75-85%.
  • Toleran terhadap pH 5,5-6,5.

Persiapan Bibit

Untuk menciptakan buah apel malang yang bermutu tinggi dibutuhkan kualitas bibit dari sumber pohon indukan unggul,keberhasilan budidaya apel malang sangat ditentukan oleh faktor kualitas bibit. Terdapat persyaratan bibit apel antara lain;bibit apel terbebas dari hama dan penyakit,memiliki daya tumbuh tinggi,mempunyai sifat genjah dan Tingkat keseragaman penampakan fisik seperti warna, bentuk dan ukuran lebih seragam dari bibit lain yang sejenis.

Perbanyakan apel malang dapat dilakukan dengan dua (2 ) cara yaitu; perbanyakan secara generatif (biji) dan perbanyakan secara vegetatif melalui (sambung pucuk,cangkok dan stek). Tamanan apel malang berasal dari biji membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berbuah,sedangkan cara vegetatif membutuhkan waktu relatif singkat untuk berbuah. Namun petani pada umumnya lebih memilih jenis perbanyakan dengan cara vegetatif,cara ini terbilang efektif dan efisien dalam persentase (%) tingkat keberhasilan dan memiliki kemiripan unggulan dengan indukan dan cepat berbuah.

Persiapan Lahan

Persiapan lahan tanaman apel malang dapat dimulai dengan cara membersihkan sekaligus meratakan dan mengemburkan semak belukar (rumput berkayu) dan rumput alang-alang dengan cara manual (cangkul) dan mesin (bajak) ditergantung dari jumlah luasan area tanam,bila diperlukan tambahkan pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu dibiarkan selama 2 minggu.

Persiapan Tanam

Rangkaian kegiatan penanaman apel malang dilakukan beberapa kategori mulai dari penentuan pola tanam,pembuatan lubang tanam dan teknik penanaman bibit.

Pola Tanam. Tanaman apel malang di tanam dengan mengunakan pola tanam monokultur atau tunggal,Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel Malang 3-3.5 x 3.5 m,usahakan penanaman apel malang tidak dapat ditanam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban tinggi, sirkulasi udara kurang, sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit

Lubang Tanam. Ukuran lubang tanam antara 50 x 50 x 50 cm sampai 1 x 1 x 1 m. Tanah atas dan tanah bawah dipisahkan, masing-masing dicampur pupuk kandang sekurangkurangnya 20 kg.  Setelah itu tanah dibiarkan selama ± 2 minggu, dan menjelang tanam tanah galian dikembalikan sesuai asalnya.

Cara Penanaman. Dengan cara menyiapkan bibit apel malang yang siap tanam berumur 6-7 bulan dengan ketinggian mencapai 80-100 cm. Penanaman baik diusahakan memasuki awal musim penghujan,teknis penanaman bibit dimulai dengan merobek polibeg yang dikuti dengan penanaman bibit mencapai batas leler akar, kemudian tutup dan padatkan kembali.

Pemeliharaan

Adapun pemeliharaan yang diantaranya yaitu:

Penyulaman Bibit

yaitu menganti tanaman yang mati dilokasi tanam dengan tanaman yang baru, penyulaman segera dilakukan tidak lebih 2 minggu setelah tanam, dengan cara menganti tanaman baru yang memiliki umur yang tidak jauh berbeda dengan tanaman yang akan kita ganti tersebut. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan

Penyiangan Dan Pembumbunan

Kegiatan penyiangan dilakukan dengan mengurangi sejumlah gulma (rumput liar) yang bersifat sebagai pesaing dan mengangu pertumbuhan bibit apel dengan cara mengkoret dengan cangkul. Kegiatan umumya bersamaan dengan kegiatan pembubunan,hal ini bertujuan untuk meninggikan kembali tanah disekitar tanaman agar tidak tergenang air dan juga untuk menggemburkan tanah.

Pemangkasan Tanaman

Kegiatan pemeliharaan dengan pemangkasan tanaman apel malang dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun). Bagian dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas tumbuh di bawah 60 cm, tunas ujung ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah.

Pemupukan

Waktu pemupukan dilakukan diawal musim penghujan,jenis pupuk yang diberikan,pemupukan sangat diperlukan untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah. Jenis pupuk yang digunakan dapat mengunakan pupuk organik (pupuk kandang) maupun pupuk anorganik (pupuk kimiawi),untuk pedoman dosis pemupukan ditahun pertama dan kedua dapat mengunakan upuk 15-30 kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram dan ZK 20 gram,sedangkan untuk pemupukan ditahun ketiga, keempat dan kelima, dosis pupuk dinaikan menjadi  25-40 kg pupuk organik, urea 150 gram, TSP 60 gram dan juga pupuk ZK sebanyak 40 gram.

Panen Buah Apel Malang

Ciri dan Umur Panen buah apel  malang dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung pada varietas dan iklim. Malang dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga mekar . Pemanenan paling baik dilakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis. Ciri masak fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat maksimal, aroma mulai terasa, warna buah tampak cerah segar dan bila ditekan terasa kres.

Cara Panen dengan melakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempak untuk setiap kebun. Periode Panen adalah enam bulan sekali berdasarkan siklus pemeliharaan yang telah dilakukan.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Budidaya Apel Malang Secara Baik Dan Benar Untuk Pemula dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 

Baca Juga: