Pengendalian Hama Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill)

Posted on

Pengendalian Hama Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill)

Pengendalian Hama Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill) – Apel merupakan tanaman beriklim subtropis yang berasal dari Asia Barat tumbuh optimal diketinggian 700-1200 meter dan tergolong jenis buah tahunan. Tanaman Apel di Indonesia telah ada dan dibudidayakan sejak tahun 1934 tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan sangat baik untuk dikembangkan dan dibudidayakan secara komersial.

Rasa manis serta tekstur daging buah berair dan lembut mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan,kaya akan vitamin C dan B yang baik untuk menjaga metabolisme tubuh dan menjaga system pencernaan. Terdapat sentra produksi apel di Indonesia antara lain meliputi;Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar).

Pengendalian Hama Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill)

Apel tumbuh optimal ketinggian tempat 700-1200 meter dpl,untuk tumbuh dan berbuah,menginginkan tanah dengan struktur remah dan gembur,serta mempunyai aerasi, penyerapan air yang gembur dan kaya bahan organik dengan jenis tanah Latosol, Andosol dan Regosol. Curah hujan ideal 1000-2600 mm dalam setahun terdapat 6-7 bulan basah dan 3-4 bulan kering. Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.Suhu Ideal untuk pertumbuhan (16˚C-27 ˚C). Kelembapan tanah 75-85% dan Toleran terhadap pH 5,5-6,5.

Hama Tanaman Apel

Adapun hama tanaman apel yang diantaranya yaitu:

Lalat Buah

Hama ini memiliki penamaan ilmiah Rhagoletis Pomonella jenis hama ini menimbulkan kerusakan buah dan tingkat tertinggi dari serangan hama ini adalah berakibat gagal panen akibat buah apel rusak terlihat seperti benjolan-benjolan pada permukaan buah. Ciri-ciri dari hama ini pada fase larva tidak berkaki, setelah menetas dari telur (10 hari) dapat segera memakan daging buah. Warna lalat hitam, kaki kekuningan dan meletakkan telur pada buah. Pengendalianuntuk jenis hama ini dengan penyemprotan insektisida kontak seperti Lebacyd 550 EC;.

Kemudian dengan membuat perangkat lalat jantan dengan menggunakan Methyl eugenol sebanyak 0,1 cc ditetesan pad kapas yang sudah ditetesi insektisida 2 cc. Kapas tersebutkapas tersebut dimasukkan ke botol plastik (bekas air mineral) yang digantungkan ketinggian 2 meter. Karena aroma yang mirip bau-bau yang dikeluarkan betina, maka jantan tertarik dan menghisap isi kapas.

Kutu Hijau

Jenis hama ini memiliki penamaan ilmiah Aphis pomi Geer menyerang daun dengan cara menghisap cairan sel-sel daun secara berkelompok dipermukaan daun muda,terutama diujung tunas muda, tangkai cabang, bunga, dan buah. Jenis kutu ini juga menghasilkan embun jelaga sehingga menyebabkan daun berubah bentuk,mengerut,kriting,terhambat berbunga,dan menurunkan kualitas mutu buah apel.

Pengendalian untuk jenis kutu ini dengan cara menjaga sanitasi kebun apel,juga mengatur jarak tanam,usahakan tidak mengunakan jarak tanam yang tidak rapat. Bisa juga mengunakan musuh alami dengan mengunakan Coccinellidae lycosa atau mengunakan pestisida jenis insektisida bia dianggap perlu untuk dilakukan,dengan menyemprotkan insektisda berbahan aktif Metidation dengan dosis 2 cc/liter (1-2 liter) dengan interval penyemprotan 2 minggu sekali,kegiatan penyemprotan ini berfungsi untuk membasmi telur-telur dan hama kutu hijau,dianjurkan kegiatan penyemprotan dilakukan setelah proses pembungaan atau sebelum waktu panen.

Trips

Hama ini berukuran kecil dan menyerang daun,kuncup atau tunas dan buah yang masih muda,daun terdapat bintik-bintik putih yang kedua sisi daunnya mengulung dan menunjukan aktivitas tak normal,daun pada ujung tunas mengering dan lama kelamaan akan gugur. Pengendalian untuk jenis hama ini dengan cara;mekanis yaitu dengan cara membuang telur-telur pada daun dengan terus menjaga sanitasi kebun dengan baik dan bersih. Bila perlu juga dilakukan pengendalian penyemprotan insektisida berbahan aktif Methomyl dengan dosis 2 cc/liter yang disemprotkan saat tanaman apel,tengah memasuki masa bertunas,berbunga dan pembentukan buah.

Ulat Daun

Jenis hama ini disebabkan pada saat hama memasuki fase ulat dengan menyerang dan merusak daun mengakibatkan terdapat lubang-lubang tidak teratur sampai tulang daun. Hama ini memiliki ciri-ciri larva berwarna hijau terdapat garis-garis abu memanjang dari abdomen sampai bagian kepala larva.

Pengendalian untuk jenis hama ulat daun dengan cara;mekanis yaitu secara manual membuang telur-telur yang terdapat daun,bila tingkat serangan tinggi,perlu dilakukan pengendalian pertumbuhan dengan menyemprotkan sejenis insektisida berbahan aktif Matamidofos dan Monocrotofos dengan dosis 2-3 cc/liter.

Serangga Penghisap Daun

Hama ini memiliki penamaan ilmiah Helopelthis Sp,serangga ini menyerang dan merusak dengan cara menghisap cairan sel daun, baik daun muda,tunas dan buah. Akibat dari serangan hama ini daun yang terserang berubah menjadi coklat dan berkembangan tidak simetris,kemudian pada bagian tunas berwarna coklat kering dan akhirnya mati,selanjutnya pada bagian buah tingkat serangan hama ini menyebabkan penurunan kualitas buah.

Pengendalian untuk jenis hama ini dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu;dengan cara pembelongsongan buah dengan plastik,bila tingkat serangan tinggi perlu dilakukan pengendalian pertumbuhan dengan mengunakan jenis Insektisida berbahan aktif Metomyl dengan dosis 2-5 cc/liter air,dengan interval pemberian 1-2 minggu sekali.

Kutu Daun Hitam

Jenis hama ini memiliki penamaan ilmiah Dasychira inclusa Walker,kerusakan yang ditimbulkan dari serangan hama menyebabkan daun tua dan muda rusak hampir 30 %. Seperti kita ketahui bersama bahwa daun merupakan tempat asimilisasi kegiatan proses fotosintesis dalam pembentukan unsur pembangun pertumbuha tanaman. Larva ini memiliki ciri-ciri memiliki dua jambul dekat kepala berwarna hitam yang mengarah kearah samping kepala.

Pada bagian badan terdapat empat jambul yang merupakan keumpulan seta berwarna coklat kehitam-hitaman. Pengendalian untuk jenis hama ini dengan cara mekanis dengan membuang telur-telur yang biasanya diletakkan pada daun dan dilanjutkan dengan cara menyemprotkan jenis insektisida berbahan aktif Monocrotofos dengan dosis 2-3 cc/liter air.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Pengendalian Hama Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill) dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. 

Baca Juga: