Panduan Lengkap Cara Budidaya Bayam Agar Cepat Panen

Posted on

Cara Menanam Bayam Agar Cepat Panen Bagi Pemula

Cara Budidaya Bayam – Sayuran yang satu ini memang khasi daerah tropis, pertumbuhannya secara normal amat cepat. Dalam waktu kurang dari satu bulan bayam sudah bisa dipanen. Dipasaran kita bisa menemukan jenis bayam petik dan jenis bayam cabut, keduanya enak diolah menjadi sayur.

Cara Menanam Bayam

Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada waktu musim hujan ataupun musim kemarau. Tanaman ini kebutuhan airnya cukup banyak sehingga paling tepat ditanam pada awal musim hujan yakni sekitar bulan Oktober-November, bisa juga ditanam pada awal musim kemarau, sekitar bulan Maret-April.

Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur, apalagi untuk bayam cabut, tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan panennya. Tanah netral ber-pH antara 6-7 paling disukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya.

Tahap Benih

Bayam diperbanyakan melalui biji, hanya biji bayam tua yang baik dijadikan benih. Bila benih masih muda, daya tahan simpannya hanya sebentar dan daya tumbuhnya cepat turun. Benih yang berasal dari tanaman yang berumur sekitar 3 bulan daya simpannya dapat mencapai satu tahun. Benih diperoleh dengan membiarkan beberapa batang tanaman hingga berbunga dan berbuah, buah dijemur hingga kering lantas dirontokkan. Kebutuhan benih bayam per 10 m2 adalah 2-5 g atau sekitar 2-5 kg/ha lahan.

Tahap Penanaman

Penanaman bayam tidak melalui persemaian lagi, biji langsung disebar dan diperlihara hingga besar. Mula-mula tanah diolah hingga gembur, kedalaman pencangkulan untuk bayam cabut ialah 20 cm dan bayam petik 30 cm. Lantas tanah dibuat bedengan berukuran lebar 1 m. Panjang bisa dibuat 5 m atau lebih, antar bedengan dibuat parit dengan lebar sekitar 30 cm. Tambahkan pupuk kandang pada bedengan. Tepi bedengan dibuat lebih tinggi agar benih bayam yang halus tidak terbawa oleh air hujan.

Sebelum ditebar biji bayam yang berukuran halus diaduk rata dengan abu gosok atau pasir, maksudnya agar bibit tidak licin di tangan sehingga mudah ditebar secara merata. Penyebaran boleh dengan cara barisan atau merata ke semua arah. Setelah ditebar tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Lakukan penyiraman dengan ekstra hati-hati agar bibit tidak berceceran terkena percikan air siraman, lima hari setelah ditebar benih akan tumbuh sebagai tanaman muda.

Tahap Pemeliharaan

Tanaman muda harus disiram secara teratur, saat hujan jarang turun penyiraman harus lebih diperhatikan. Senantiasa gunakan gembor halus untuk menyiram karena air siraman yang terlalu deras atau kuat bisa merubuhkan tanaman bayam yang batangnya memang tidak begitu kokoh.

Rumput-rumput yang tumbuh dicabut, penyiangan dengan kored pada lahan bayam kebanyakan di luar areal pertanaman atau pada parit/tepi bedengan. Sedangkan rumput yang tumbuh terjepit, kalah bersaing, batang bengkok dan sebagainya dicabut. Kadang-kadang beberapa petani tidak melakukan penjarangan pendahuluan. Penjarangan dilakukan sekaligus dengan panen pertama, cara ini kurang baik bila menginginkan kualitas bayam yang bagus.

Proses Pemupukan

Dosis pupuk kandang yang diberikan per hektar ialah 10 ton, selain itu tambahkan juga pupuk urea 150 kg, TSP 100 kg dan KCL 75 kg per hektar. Pupuk kimia disebar di sebelah kiri-kanan tanaman. Bila tanaman bayam ditanam dalam barisan teratur, pupuk ditaruh 5 cm dari kiri dan kanan tanaman. Pupuk diberikan 7 hari setelah benih disebar.

Hama Dan Penyakit

Hama yang sering menyerang bayam antara lain ulat daun. Ulat ini meninggalkan bekas gigitan pada daun berupa lubang-lubang atau pinggiran yang tidak rata sebagai gejala serangan. Selain itu kutu daun “Myzus persicae” sering mengisap cairan daun bayam. Ciri serangannya daun melengkung dan berpilin. Serangan berat menyebabkjan daun rontok, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil pengendaliannya dapat menggunakan insektisida biologis seperti Bacillus thuringiensis “Dipel WP” dengan dosis 1g/l air, bisa pula dengan menyemprotkan Diazinon dengan dosis 1-2 cc/l air.

Saat bayam masih muda sering diserang oleh penyakit rebah kecambah. Gejalanya ditunjukkan oleh pertumbuhan kecambah yang tidak normal, berbatang lemah dan rebah. Penyebabnya adalah cendawa Rhizoctonia solani. Pengendalian penyakit oleh cendawan pada bayam dengan menggunakan fungsida Dithane M45.

Tahap Panen

Sesuai dengan cara penennya umur panen bayam petik dan cabut berbeda, bayam cabut dipanen umur 3-4 minggu setelah tanam yakni saat tinggi tanaman sekitar 20 cm. Pegang batang bagian bawah dan cabut bayam hingga ke akarnya. Bila ditarik pada batang bagian atas sering batang patah menjadi dua.

Bila tekstur tanah kurang gembur atau tidak ingin menyertakan akarnya, bayam cabut dapat dipotong memakai pisau. Potonglah batang di atras permukaan tanah. Bila tanaman sudah tinggi boleh dipotong 2 cm dari permukaan tanah dan bila belum terlalu tinggi bisa dipotong dari mulai muncu. Bayam petik dipanen berkali-kali, setelah 101,5 bulan setelah tanam pemetikan awal boleh dimulai. Selanjutnya tanaman dibiarkan tumbuh kembali, seminggu kemudian bisa dipetik lagi. Hasil panen bayam di Indonesia, untuk jenis bayam cabut rata-rata 5 ton bayam segar/ha, padahal potensi bayam setiap hektarnya sekitar 10 ton.

Bayam yang sudah dipanen gampang sekali layu, jadi setelah panen harus segera dikirim ke pasar atau konsumen. Kita untuk mempertahankan kesegaran dapat dengan meletakkan bayam pada tempat yang berair. Namun jika terlalu lama diletakkan di tempat tersebut akan merusak daun bayam. Oleh karena itu, cara yang tepat adalah dengan mencelupkan bagian akarnya saja.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Cara “Sukses” Budidaya Bayam Agar Cepat Panen dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya.

Baca Juga: