Pengendalian Penyakit Ikan Lele Rekomendasi Pakar Perikanan
Pengendalian Penyakit Ikan Lele Rekomendasi Pakar Perikanan – Ikan Lele merupakan jenis komoditi Aquakultur unggulan ikan air tawar yang menjadi pilihan petani ikan untuk dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Ikan yang memiliki ciri khas dengan tubuh yang licin, berbentuk pipih memanjang serta memiliki kumis ini, mempunyai arti dalam bahasa inggris Catfish yaitu ikan yang lincah dan kuat. Ikan lele banyak dibudidayakan secara komersil untuk konsumsi, terdapat jenis-jenis ikan lele yang umum dibudidayakan di Indonesia yaitu jenis ikan lele lokal, lele dumbo, lele sangkuriang dan lele phyton.
Budidaya ikan lele mengalami perkembang pesat di tiap tahunya hal ini karena, budidaya lele memiliki beberapa keunggulan antara lain dapat dilakukan di lahan dengan sumber air yang terbatas, teknologi budidaya relative mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasaran relatif mudah dan modal yang dibutuhkan relatif rendah. Berdasarkan data Produksi Nasional dalam kurung waktu lima tahun terakhir (2011-2015) terdapat kenaikan produksi sebesar 21,31 % per tahun, dimana produksi lele nasional pada 2011 sebesar 337.557 ton dan di tahun 2015, mengalami kenaikan menjadi 722.623 ton, Ini lah yang menjadi daya tarik pengembangan usaha budidaya ikan semakin menjamur,baik pembudidayaan jenis pembesaran maupun pembibitan benih.
Keberhasilan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh tidak ada faktor penyebaran penyakit berbahaya yang mengancam kelangsungan pertumbuhan hidup ikan, salah satu indikator munculnya sejumlah penyakit pada ikan pada ikan merupakan hasil interaksi kompleks atau tidak seimbang antara tiga komponen dalam ekosistem perairan yaitu: Inang ikan yang lemah, pathogen yang ganas dan kualitas air kolam budidaya. Oleh karena itu penting bagi petani budidaya dalam mengindentifikasi ciri-ciri,gejala dan pengendalian terhadap suatu penyakit menjadi syarat wajib untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan ikan budidaya sebagai salah satu faktor keberhasilan pembudidayaan ikan lele.
Kegiatan budidaya lele sering dihadapkan pada Permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi, dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
Jenis-Jenis Penyakit Berbahaya Pada Ikan Lele
Adapun jenis-jenis penyakit berbahaya pada ikan lele yang diantaranya yaitu:
Penyakit Merah
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla, bentuk bakteri ini seperti batang dengan polar flage (cambuk yang terletak di ujung batang), dan cambuk ini digunakan untuk bergerak, berukuran 0,7–0,8 x 1–1,5 mikron. Gejala: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan, bernafas megap-megap di permukaan air. Pada infeksi berat dari infeksi penyakit ini menyebabkan perut ikan lembek dan bengkak berisi cairan merah kuning. Pengendalian: memperbaiki kualitas air secara keseluruhan dan meningkatkan frekuensi penggantian air baru kolam. Pengobatan melalui makanan antara lain memberikan Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari yang diberikan selama 7–10 hari berturut-turut,selanjutnya memberikan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3–4 hari.
Penyakit Tuberculosis
Penyakit ini disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium fortoitum,gejala yang yang ditimbulkan berupa tubuh ikan berwarna gelap,perut bengkak (bintil-bintil pada hati,ginjal dan limpa),menyebabkan perubahan tingkah laku seperti posisi ikan berdiri dipermukaan air,berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip. Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam. Pengobatan: dengan Terramycindicampur dengan makanan atau pellet 5–7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5–15 hari.
Penyakit Saprolegniasis
Penyakit ini disebabkan Cendawan Saprolegnia spp yang tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan lele dalam kondisinya lemah. Gejala yang ditimbulkan dari infeksi jenis cendawan ini menyebabkan ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Tidak hanya itu infeksi pada telur saat pembenihan menyebabkan benih telur diliputi benang seperti kapas dan berakibat fatal pada kematian benih. Pengendalian untuk jenis penyakit ini dengan memberikan pada benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1–0,2 ppm selama 1 jam atau 5–10 ppm selama 15 menit.
Penyakit Cacing Trenatoda
Penyakit ini disebabkan oleh cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus,untuk jenis Cacing Dactylogyrusmenyerang pada bgian insang ikan, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini insang ikan menjadi rusak dan terdapat luka , kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.Pengendalian dengan melakukan perendaman dengan larutan Formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit atau memberikan Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam, mencelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ± 30 menit, memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit dan dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ± 10 menit.
Parasit Hirudinae
Penyakit ini disebabkan oleh berkembangnya jenis lintah Hirudinae, cacing yang berwarna merah kecoklatan. Gejala yang ditimbulkan dari serangan parasit Hirudinae adalah pertumbuhan ikan menjadi lambat, karena darah terhisap oleh parasit sehingga menyebabkan anemia atau kurang darah. Pengendalian dengan terus mengawasi pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Penyakit Trichodiniasis
Penyakit ini disebabkan oleh Parasit Ichthyophthirius multifilis dari golongan Caliata berbentuk bulat,gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air, terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang dan ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam. Pengendalian untuk penyakit Trichodiniasis dengan tetap menjaga kualitas air kolam, lakukan pengobatan dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan Formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12–24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar pengobatan ini diulang setelah 3 hari.
Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Pengendalian Penyakit Ikan Lele Rekomendasi Pakar Perikanan dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya.
Baca Juga:
- Perbedaan Lele Sangkuriang Jantan Dan Betina Penting Dalam Pembenihan
- Budidaya Lele Dumbo Kolam Tanah Untuk Pemula (Clarias gariepinus.Burchell)
- Budidaya Lele Dumbo Kolam Terpal (Rangka Bambu) Untuk Pemula
- Budidaya Lele Dumbo Kolam Terpal (Rangka Batako) Untuk Pemula