6 Cara Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok Untuk Panen Melimpah

Posted on

6 Cara Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok Untuk Panen Melimpah

Cara Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok – Budidaya ikan lele memang banyak digandrungi oleh masyarakat saat ini. Selain caranya yang mudah, modal yang diperlukan juga tak begitu banyak. Walaupun begitu, tetap saja ada kendala yang dihadapi oleh peternak ikan lele. Sehingga mereka mulai berpikir keras agar hasil ternak lele mereka bisa maksimal. Salah satunya dengan Cara Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok ini.
Sistem Bioflok adalah teknik pemeliharaan ikan untuk memaksimalkan banyaknya tebar ikan lele di wadah terbatas. Yang mana airnya nanti dikondisikan agar kaya mikroorganisme untuk menguraikan kotoran dari ikan lele jadi makanan kembali.

Kotoran lele tersebut berubah jadi gumpalan-gumpalan kecil. Sebenarnya gumpalan tersebut ialah perpaduan antara alga, ganggang dengan bakteri untuk makanan alami dari ikan. Sesudah diuji coba, metode bioflok ini memang cara terbaik dalam memelihara ikan lele dan untuk menghemat pakan sampai 50%. Nah bagaimana cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok? Simak ulasannya dibawah ini.

1. Persiapan Kolam Bioflok

Kolam yang digunakan untuk system bioflok tak berbentuk persegi layaknya kolam ikan pada umumnya. Namun berbentuk tabung dan selanjutnya diisi ikan lele sampai padat. Walaupun demikian, untuk membuat kolam bioflok disarankan dibuat sesuai kaidah yang betul. Cara membuat kolam system bioflok yang benar seperti langkah dibawah ini:

  1. Sediakan terpal, pagar besi serta paralon 3/4″
  2. Kemudian buat lubang setinggi 20-30 cm berdiameter 1,5 – 2 meter. Buatlah naunagn diatas kolam untuk menghalangi air hujan serta sinar matahari secara langsung karena dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dari mikroorganisme air yang ada dikolam.
  3. Pasanglah kerangka berbentuk lingkaran yang ada disekeliling lubang kolam.
  4. Buat juga saluran pembuangan yang ada di dasar bagian tengah lingkaran pakai paralon ukuran 3/4″
  5. Pasang juga terpal serta lubangi pada bagian saluran pembuangannya lalu pastikan juga supaya lubang pembuangan tak bocor saat dipasang pipa. Pakailah lem serta karet pengikat.
  6. Buatlah selang untuk aliran air dan menambah oksigen kolam nantinya.
  7. Jika semuanya siap, isi air sampai penuh.

2. Persiapan Air Kolam Bioflok

Nah, air pada selanjutnya akan dipenuhi oleh gumpalan-gumpalan kecil berupa kumpulan mikroorganisme campuran dari ganggang, alga, serta bakteri.
Cara mengkondisikan air seperti itu, maka sesudah kolam diisi air, masukkan pupuk dasar seperti pupuk organik atau (pupuk kandang) sebelumnya telah disekomposisikan dulu. Kemudian masukkan molase atau (gula) pada kadar 250 ml/m3. Fungsi molase itu ialah untuk sumber energi bakteri pengurainya.

Kemudian masukkan bakteri probiotik bacilus sp. Tetapi sekarang pada produk probiotik telah dilengkapi dengan jenis jenis bakteri lain yang bermanfaat pula.
Kemudian diamkan air paling tidak 2 minggu. Pada air yang telah berhasil, maka berwarna merah kecoklatan artinya sudah dipenuhi dengan bakteri dengan ganggang.

3. Pembesaran Bibit Ikan Lele

Usia bibit Ikan lele pada kolam bioflok sebaiknya telah berusia 1 bulan sehingga samakan dulu ukuran ikan lelenya. Sehingga, pelihara dulu bibit lele kecil dikolam pembesaran kemudian seleksi ukuran lele sesudah berusia 1 bulan. Lalu pindahkan pada kolam bioflok yang sudah siap.
Air kolam pembesara harus dikondisikan sama dengan air yang ada di kolam bioflok. Tujuannya supaya ikan lele nanti tak kaget saat baru dipindah di kolam bioflog.

4. Pemeliharaan di Kolam Bioflok

Jika Ikan lele telah berusia 1 bulan serta telah disortir, secepatnya pindahkan ke kolam bioflok guna dipelihara. Di tahap ini, kamu dapat mengurangi porsi pakan bertahap setiap minggu. Dari 10%, 20% bahkan 50%.
Perlu dicermati dalam hal ini ialah adanya penambahan bakteri probiotik berkala sekaligus jam pemberian pakan yang tak berubah. Bila dari semula memberi pakan sebanyak 3 kali, namun setelah dimasukkan ke kolam bioflok masih 3 kali namun dengan porsi dikurangi.

Alasan adanya pengurangan makanan ialah karena ikan lele itu sudah mendapatkan pakan alami bernutrisi yang berasal dari airnya. Bahkan kotoran ikan lele pun telah diriubah jadi pakan ikan lele yang bermanfaat. Sehingga anda dapat menghemat pemberian pakannya.

5. Cara Pemberian Pakan

Cara pemberian pakannya dapat dilakukan dengan pemberian pelet yang telah dibasahi serta didiamkan selama 5-10 menit. Tujuannya supaya bisa mengembang lebih dulu setelah itu, taburkan
dari 3 sudut kolam bioflok. Agar semakin menghemat biaya, makaanda juga bisa membuat pakan alternatif untuk diumpankan pada siang atau sore hari sehingga pemberian pelet hanya 40% dan yang 60% adalah pakan alternatif.
Pakannya juga diberikan sebanyak 3 kali yaitu pagi pukul 9, siang pukul 3 serta pukul 8 / 9 malam. Hindari membri pakan kepagian atau hindari juga pemberian pakan terlalu banyak. Jumlah pakan ialah 2,5% terhadap total berat badan dari ikan kemudian dibagi 3, untuk pagi hari, siang hari dengan sore hari.
Jadi, harus rutin melakukan penimbangan berat badan guna menentukan jumlah pakan yang diberikan.

6. Penambahan Probiotik Secara Rutin

Ikan lele yang tergolong rakus ini, membuatnya semakin besar, sehingga bertambah pula Pakannya. Sehingga kadar mikroorganisme pada air bioflok pun cepat berkurang pula ketika usia ikan telah dewasa.
Guna menjaga kestabilan dari kadar mikroorganisme kolam, dibutuhkan penambahan probiotik yang rutin. Paling baik ialah satu minggu sekali. Sehingga air pada kolam tetap serta didominasi dengan mikroorganisme yang bermanfaat bagi ikan lele sendiri.

Nah, itulah pembahasan tentang Cara Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok yang bisa kita ikuti bersama. Selamat mencoba.

Baca juga:

Tips Merawat Burung Jalak Putih

Cara Menanam Vanili Dengan Mudah