Budidaya Udang Di Keramba Jaring Apung Untuk Pemula

Posted on

Budidaya Udang Di Keramba Jaring Apung Untuk Pemula

Budidaya udang di keramba jaring apung – budidaya uang dikeramba jaring apung ini dapat dijalankan di perairan sungai dalam, dikolam terpal, daunau dan laut yang efesien dan efektif sekali. Dengan menggunakan media yang lumayan sempit, teknik ini dapat memberikan hasil panen udang berlipat ganda di awal pengembangan area pesisi serta perairan danau.

Nah dalam penerapannya Budidaya udang di keramba jaring apung, ada sejumlah persyaratan teknis yang perlu diperhatikan supaya hasilnya yang didapatkan dapat maksimal, antara lain :

1. Memperhatikan arus air

Arus air yang dipakai di lokasi budidaya udang diupayakan tak mempunyai arus terlalu kuat namun tetap ada arus agar pergantian air dapat berjalan baik dan kandungan oksigen ini tetap mecukupi sama halnya udang air tawar. Selian itu, arus air harus diperlukan guna membersihkan sisa pakan serta kotoran yang terjatuh didasar perairan.

Arus yang tak terlalu baik sekali dipakai mempertahankan kekuatan jaring jadi dapat digunakan dengan jangka waktu lebih lama. Akan tetapi bila area budidaya yang dipakai tak mempunyai arus maka masih dapat diupayakan namun jumlahnya tak boleh lebih dari 1% luas perairan. Dalam budidaya perairan tak mengalir, maka unitanya harus diletakkan di bagian tengah perairan yang sejajar garis pantai.

2. Perhatkkan kedalaman air

Kedalaman perairan berpengaruh terhadap kualitas dri air lokasi budidaya. Untuk lokasi dangkal lebih mudah pengadukannya sebab berpengaruh pada gelombang yang mengakibatkan air jadi keruh.

3. Memperhatikan tingkat kesuburan

Untuk perairan umum serta waduk, tingkat kesuburannya dibagi menjadi 3 macam antara lain tingkat rendah/ oligotropik, sedang/ meosotropik dan yang terakhir tinggi/ eurotropik. Untuk jenis perairan yang baik di sistem keramba jaring apun ialah rendah hingga sedang, karena bila terlalu tinggi tingkat suburnya bisa berisiko oksigen di malam hari rendak dan bisa berdampak burung bagi udang.

4. Persiapan kolam budidaya

Untuk persiapan kolamnya bentuklah memanjang supaya sirkulasi oksigen dapat lancar di waktu mengalir. Tambahkan pula pematang kuat yang lebarnya kurang lebih 1 meeter dan tambahkan pula tempat berlindung udang di waktu pergantian kulit/ molting. Sherlter tersebut dapat menggunakan pelepah daun kelapa yang letaknya didasar tempat budidaya.

5. Menyiapkan benih udang

Untuk bibit paling baik, pilihlah yang terbebas cacat fisik dan parasit, bisa bergerak aktif dan mempunyai postur sama. Sebelum bibit udang ini ditebakan, hendaknya diaklimatisasi lebih dulu dengan merendam kantung udang di dalam kotak selama 15 menit kemudian buka penutupnya kantung selama 15 mneit dan keluarkanlah benih perlahan. Upayakan pula supaya bibit berenang keluar dari kantung sendiri supaya mudah menyesuaikan kondisi kolam budidaya dan lingkungan barunya.

6. Pemberian pakan

Pemberian pakan bisa berwujud alami dan pelet. Jenis pakan alami bisa fitoplankton yang dapat berkembangbiak dengan penaburan pupuk kandang. Sementara pakan pelet dapat diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari, yakni sore serta malam. Sebab diwaktu tersebut kegiatan udang paling tinggi. Jumlah palte yang diberikan 5% terhadap berat total dan menyesuaikan usianya mulai dari pembibitan.

7. Mengatsai penyakit udang

Penyakit tersering yang menyerang budidaya udang yakni blackspot yang dikarenakan jamur. Untuk mengatasinya bisa diberikan obat anti baterial/ antibiotika dan fungisida disema kolam.

8. Cara merakit kolam

Untuk membuat keramba ini bisa dibuat dari bahan bambu guna memasang kantung jaring. Bentuknya persegi panjang dan ukurannya bervariasi yakni panjang 2 meter dengan lebar 2 meter/ panjang 7 meter dan lebar 3 meter yang tingginya antara 2 meter hingga 3 meter.
Keempat sudah dirakit menggunakan bambu utuh belum dibelah, sementara untuk penyambungnya dipakai bambu yang dipotong menyesuaikan kebutuhan.

9. Pelampung

Keramba sederhana tak memerlukan drum sebagai pelampung, akan tetapi dapat menggunakan bambu utuh untuk pelampungnya. Bambu dipotong dua sisi lebar dan sisi panjang lalu diikat yang sudah dipotong, tingginya 170 cm dari dasar rakit. Jika rakit ditenggelamkan di air 150 cm, maka pelampung bambu dibuat tingginya 150 cm.

10. Jaring

Untuk jaringnya pilih bahan polyethylene bermata jaring sesuai ukuran udang. Pastikan lubangnya jaring tak dapat diterobos udang. Hindarkanlah memakai mata jala terlalu kecil sebab dapat mencegah udang keluar dari jaring.

11. Pemasangan keramba jaring apung

Untuk memasang jaring dirangka, maka harus menggunakan tali plastik untuk merajut lembaran jaring. Pemasangan jaring yang telah membentuk kantung ini menyesuaikan bentuk rakit. Jika jaring ditenggelamkan didalam air maka posisinya tak akan tergeser, lalu tambahkan pula pemberatnya atau batu atau besi dibagian sudut agar bentuk jaringnya tetap menyiku.

12. Pemberat keramba jairng apung

Pemberat ini dipakai dikeramba jaring apung yang terbuat batu/ timah beratnya 2 smapai 5 kg jadi jaring tetap akan simetris di bagian sudut jaring apung.

13. Tali keramba jaring apung

Tali/ tambang yang dipakai di keramba jaring secara umum menyesuaikan kondisi air.

14. Perawatan keramba jaring apung

Cara merawatnya antara lain :
• Membersihkan jairng dengan menyemprotkan air menggunakan pompa
• Pergantian jaring
• Material/ bangkai harus dibersihkan

15. Perhatikan pH air

pH air harus diukur yakni diwaktu pagi jam 6, siang jam 12 dan sore jam 5.

Nah itulah Budidaya udang di keramba jaring apung. Banyak sekali keunggulan bila kalian membudidayakan melalui cara ini. Salah satunya yakni bisa menambah efesiensi pemakaian sumber daya dan bisa memberikan sumber pendapatan lebih teratur. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Cara Mengatasi Kucing Agresif Paling Tepat

Jenis Tanah yang Cocok Untuk Ditanami Tanaman Kakao (Coklat)