3 Jenis Pakan Cacing Tanah dan Cara Membuatnya

Posted on

Jenis Pakan Cacing Tanah dan Cara Membuatnya

Jenis Pakan Cacing Tanah dan Cara Membuatnya – Cacing tanah terkenal dengan tidak memiliki gigi pada mulutnya, disertai juga dengan sistem pencernaan yang sangat sederhana. Ampela adalah organ yang akan bertindak sebagai gigi untuk menggiling makanan. Oleh karena itu, pakan cacing tanah sebaiknya memiliki konsistensi yang tidak terlalu padat dan juga tidak kering, dengan perbandingan 75% air dan 25% bahan organik. Beberapa pakan yang bisa diberikan diantaranya:

3 Jenis Pakan Cacing Tanah dan Cara Membuatnya

• Limbah Makanan dan Kotoran Ternak

Pada umumnya, para pembudidaya lebih memilih menggunakan limbah makanan ataupun kotoran ternak untuk dijadikan pakan cacing. Terdapat alasan kenapa pakan jenis ini digunakan, hal ini dikarenakan limbah makanan dan kotoran hewan tergolong organik. Selain itu, juga mudah dicerna dan dapat membantu proses perkembangbiakan cacing. Namun, Anda juga harus memperhatikan satu hal yaitu jika anda memberikan pakan yang terlalu banyak. Maka, bisa jadi cacing tidak mampu untuk menghabiskan makanan tersebut, sehingga sisa makanan yang tertinggal akan membusuk kemudian bisa menimbulkan hama.

• Pakan Nabati

Pakan untuk cacing tanah juga bisa diberikan dengan menambahkan beberapa bahan lain, seperti daun lamtoro, dedak jagung, dedak padi, ampas tahu, ampas singkong, dan juga batang pisang. Alasan mengapa bahan-bahan di atas juga tergolong bagus untuk pakan cacing tanah adalah karena mengandung protein yang tinggi, khususnya pada daun lamtoro. Sedangkan untuk dedak jagung mengandung lemak yang berguna untuk masa pertumbuhan cacing tanah.

Sementara untuk dedak padi mengandung protein, vitamin, dan mineral, serta dedak memiliki sifat porous, yaitu kemampuan menyerap air yang tinggi disebabkan karena banyak pori-pori yang dimiliki dedak. Sedangkan, ampas tahu adalah limbah yang berbentuk padat dan tergolong potensial digunakan sebagai bahan pakan ternak cacing.

• Pakan Hewani

Untuk pakan yang berasal dari hewan, cacing tanah sangat menyukai kotoran ternak dan daging. Daging ini bisa berasal dari daging ikan maupun jenis daging lain. Perlu diperhatikan bahwa kotoran ternak yang diberikan kepada cacing tanah sebaiknya yang telah matang atau yang sudah mengalami dekomposisi. Dekomposisi terjadi pada saat kotoran baru keluar dan masih hangat. Oleh karena itu tunggulah sampai kotoran tersebut mengalami dekomposisi dan matang. Daging ikan atau daging jenis lain seperti daging ternak juga sangat dianjurkan untuk pakan cacing tanah. Daging dari ikan mati dan daging ternak yang telah mengalami pembusukan akan lebih disukai.

Pada artikel ini, kami akan memberikan informasi tentang Jenis Pakan Cacing Tanah Dan Bagaimana Cara Membuatnya. Berikut adalah penjelasannya yang akan kami sampaikan untuk Anda.

Cara Membuat Pakan Fermentasi

Berikut ini adalah cara membuat pakan cacing dengan cara teknik fermentasi . Berikut adala beberapa hal yang perlu disiapkan adalah :

  • Alat yang perlu dipersiapkan adalah ember sebagai wadah, penutup untuk menutup wadah.
  • Adapun bahannya adalah limbah rumah tangga (seperti sisa kulit buah, sisa sayuran, atau bahan lain yang berasal dari bahan organik), air cucian beras, gula merah dan dedak.

Cara membuatnya :

  • Haluskanlah semua bahan organik menggunakan blender atau dipotong kecil-kecil.
  • Setelah semua dihaluskan, masukkanlah semua bahan organik ke dalam ember, lalu tambahkan air cucian beras.
  • Setelah semua bahan organik sudah dimasukkan ke dalam ember, langkah selanjutnya yaitu mengaduknya hingga rata kemudian ditutup rapat.
  • Diamkan selama 4 hari, dan perhatikan jika pakan ini tidak mengeluarkan bau busuk artinya bahan yang dibuat telah melalui proses yang benar.
  • Setelah 4 hari, saringlah bagian padat dan bagian cair dari bahan tersebut.
  • Ambillah yang berbentuk padat. Bagian yang padat adalah yang akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakan cacing tanah, sedangkan yang berbentuk cair bisa digunakan untuk pembuatan pupuk organik cair.
  • Hasil fermentasi yang berbentuk padat kemudian dicampurkan dengan dedak dengan perbandingan 1:1 hingga mencapai konsistensi seperti bubur yang tidak mengandung air.
  • Setelah proses dari poin pertama hingga ketujuh telah terlaksana dengan hasil yang diinginkan, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan bahan yang telah tercampur dengan dedak ke dalam ember dan ditutup rapat. Tahap ini telah masuk pada proses anaerob.
  • Proses ini akan berlangsung selama 24 jam.
  • Setelah 24 jam, pakan yang telah mengalami proses fermentasi telah siap diberikan kepada cacing tanah sebagai pakan.
  • Berikan porsi yang tidak terlalu banyak dan tidak pula terlalu sedikit.
  • Sebagai informasi tambahan bahwa pakan yang diberikan kepada cacing memiliki perbedaan komposisi dan disesuaikan dengan tahap pemeliharaannya.

Jika cacing tanah telah memasuki masa reproduksi, maka komposisi pakan yang diberikan juga akan berbeda. Hal ini tersebut dikarenakan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh cacing tanah sangat berbeda dengan kebutuhan pada masa pemeliharaan. Selain itu, kebutuhan nutrisi yang diperlukan juga akan merangsang produksi kokon agar mampu meningkatkan jumlah populasi yang dihasilkan. Pakan yang dianjurkan adalah:

  • Pemberian pakan menggunakan 100% kotoran ternak. Bisa juga dicampurkan dengan kotoran ternak lain. Komposisi ini akan menghasilkan kokon yang lebih baik dan maksimal.
  • Anda juga bisa menggunakan komposisi 70% kompos yang berguna memberikan nutrisi berupa vitamin dan selulosa. Kemudian, ditambahkan dengan 30% kotoran ternak yang mengandung protein dan mineral.
  • Selain kedua jenis pakan di atas, ampas tahu yang dicampur dengan kompos dari batang pisang juga sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi cacing tanah pada masa reprosuksi.

Demikianlah informasi mengenai Jenis Pakan Cacing Tanah dan Cara Membuatnya yang bisa kami sampaikan kepada Anda. Terima kasih.

Baca juga: