Panduan Lengkap Budidaya Asparagus
Budidaya Asparagus – Asparagus adalah salah satu jenis sayuran dari spesies genus Asparagus. Selain itu, Asparagus juga merupakan salah satu jenis sayuran yang bernilai ekonomis. Sejak jaman dahulu, Asparagus sudah banyak digunakan sebagai bahan makanan, sebab memiliki rasa yang sedap dan bersifat diuretik.
Sayuran ini, juga memiliki khasiat yang baik untuk memperbaiki kerja ginjal dengan cara memperlancar saluran urin. Asparagus juga merupakan sayuran yang mengandung asam folat nabati terbaik, tidak mengandung lemak atau kolestrol, mengandung sedikit natrium, serta rendah kalori. Tanaman asparagus biasa diambil bagian tunas atau rebungnya, karena bagian ini merupakan bagian yang terlezat ketika diolah menjadi makanan.
Saat ini juga sudah banyak petani Indonesia yang mengembangkan sayuran Asparagus. Dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 600-900 mdpl adalah lahan yang cocok untuk melakukan budidaya Asparagus. Pada suhu sekitar 15-25 Celcius, Asparagus bisa tumbuh secara optimal.
Berikut adalah beberapa langkah atau tips untuk Budidaya Asparagus, simak penjelasan berikut ini :
1. Persiapan Benih/Bibit
Pembibitan asparagus dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu dengan cara vegetatif (kultur jaringan, tunas atau stek) dan cara generatif (melalui biji). Dari semua cara tersebut, pembibitan menggunakan biji merupakan cara yang paling sering digunakan.
- Persemaian
Perlu diketahui, bahwa Asparagus adalah tanaman yang ditanaman melalui persemaian terlebih dahulu. Untuk melakukan persemaian bibit atau benih Asparagus, disini yang perlu diperhatikan adalah lahan yang memiliki tanah bersifat subur, gembur, memiliki sistem pengaliran yang baik, dan berpasir, serta lahan yang digunakan bukanlah lahan bekas tanam Asparagus yang sebelumnya.
Sebelum melakukan persemaian bibit Asparagus, lahan harus diolah terlebih dahulu dengan diberikan pupuk dasar dan Furadan 3G guna menghindari penyakit dan hama. Setelah itu, lahan harus dibuat bedengan dengan lebar 120 cm, tinggi 20-25 cm, lebar parit sekitar 40 cm dengan kedalam sekitar 40 cm.
- Perendaman Bibit
Setelah penyiapan lahan, bibit Asparagus tidak bisa langsung disemai. Bibit atau benih Asparagus harus direndam dulu dalam air dingin pada suhu 270C selama kurang lebih antar 24-48 jam atau 2 hari. Selama proses perendaman, air harus diganti sebanyak 2-3 kali sambil membungan benih Asparagus yang mengambang.
- Semai Bibit
Penyemaian benih bisa dilakukan pada lahan yang sudah siap dan setelah selesai direndam. Dalam penyemain benih Asparagus harus disemai dengan jarak tanam kira-kira 15×10 cm dengan kedalaman sekitar 2,5 cm. Pada setiap lubang ditanam 1 benih Asparagus. Setelah penyemaian selesai, di atas permukaan tanak ditutupi menggunakan sekam atau jerami, lalu disiram dnegan air secukupnya.
- Pemupukan Persemaian
Pada waktu proses persemaian, perlu diketahui setiap 20 sampai 30 hari perlu dilakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk kompos, organik ataupun pupuk urea.
- Pindah Tanam
Pemindahan bibit dilakukan setelah bibit berumur 5-6 bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pindah tanam ini adalah diantaranya, bibit yang dipindahkan adalah bibit yang sehat, bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam, akar dipotong dan disisakan sekitar 20cm serta pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman menjadi 20cm saja.
2. Persiapan Lahan
Sama seperti dengan budidaya tanaman lainnya, persiapan lahan adalah hal yang paling penting untuk dilakukan. Sebelumnya, lahan perlu dibersihkan dari gulma dan dilakukan pembajakan secara merata. Lahan diolah dan diratakan, serta ditambahkan pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Selanjutnya dibuat parit dengan kedalaman sekitar 15-20 cm.
3. Penanaman
Dalam proses penanaman akan lebih baik apabila dilakukan pada saat pagi hari yakni sekitar jam 9 atau sore hari sekitar jam 4. Jarak tanam yang digunakan dalam penanaman ini adalah berkisar 40-50cm untuk jarak antar tanaman dan 1,25cm-1,5m untuk jarak antar baris.
4. Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan, ada 5 hal yang tidak boleh dilewatkan dalam budidaya asparagus yaitu :
- Pembubuhan : ketika tunas sudah tumbuh dan saat musim hujan tiba parit harus diperdalam lagi, karena Asparagus tidak bisa tumbuh dalam genangan air.
- Pemangkasan : hal ini dilakukan disaat induk tanaman bertunas sekitar 8 sampai 10 tunas dan selebihnya dipangkas. Ketika sudah mendekati masa panen, cukup 3-5 batang saja yang dirawat. Selain itu, pemangkasan juga dilakukan pada cabang serta batang yang terserang hama atau penyakit.
- Pengairan serta drainase : dimana air yang menggenangi parit sudah setinggi ½ dari tinggi parit, hal yang harus dilakukan adalah menunggu air sampai meresap hingga atas, setelah itu buang sisa airnya. Irigasi dilakukan pada saat musim kemarau setiap 1 minggu sekali
- Pemupukan susulan : dilakukan rutin setiap bulan dengan menggunakan pupuk kimia dan setiap 3 bulan sekali dengan menggunakan pupuk kandang.
- Pengelolaan Hama serta Penyakit : Pengendalian hama dilakukan secara mekanik selama belum berat. Jika sudah cukup berat baru menggunakan Pestisida organik yaitu Daun Tembakau.
5. Pemanenan
Asparagus dapat dipanen ketika sudah muncul di atas permukaan tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup yakni sekitar umur 4-5 bulan setelah pindah tanam. Pemanenan Asparagus bisa dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu dengan cara mencabut dan memangkas batang muda. Cara panen yang paling baik ialah dengan melakukan pemangkasan, karena cara itu tidak akan merusak sistem perakaran tanaman yang akan dijadikan calon indukan.
Itulah penjelasan mengenai langkah-langkah atau tips Budidaya Asparagus, semoga artikel kali ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi bagi anda yang ingin memulai untuk membudidayakan Asparagus.
Baca juga: