Panduan Lengkap dan Sukses Cara Budidaya Tanaman Jeruk

Posted on

Panduan Sukses Budidaya Tanaman Jeruk

Budidaya Tanaman Jeruk – Budidaya jeruk merupakan salah satu praktik bercocok tanam yang tidak begitu susah dilakukan. Sudah banyak masyarakat yang membudidayakan tanaman berbuah asam manis segar ini. Bagi yang ingin berhasil dan tak pernah putus asa untuk mencoba, berikut informasi Budidaya Tanaman Jeruk.

Panduan Lengkap dan Sukses Cara Budidaya Tanaman Jeruk

1. Pembibitan

Syarat bibit yang digunakan adalah berdiameter batang 2-3cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak dan akar tunggang berukuran sedang. Pembibitan secara vegetatif memiliki keuntungan yang sama dengan sifat induknya dan cepat berbuah, namun lebih lemah dan tumbuh pendek. Sedangkan bibit secara generatif memiliki keuntungan lebih kuat, umurnya lebih lama dan dapat memperoleh varietas baru. Sedangkan kekurangannya adalah ada kemungkinan segregasi dan lambat berbuah.

2. Penanaman

  • Tanaman jeruk apabila ditanam di pekarangan perlu jarak tanam 4 hingga 5 meter dari tanaman lain.
  • Lubang tanam dibuat pada tanah yang belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanam.
  • Tanah diolah dengan penambahan pupuk kandang sebanyak 20 kg. Media tanam yang digunakan berupa campuran dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 3 atau 1 : 4, selain itu juga diberi tambahan campuran TSP, KCl dan Kalium Sulfat dengan takaran masing-masing sebanyak 1 kg.
  • Bibit yang dipindah tanamkan setelah bibit berusia 1 tahun dengan panjang 70 cm. Jika menamam dalam jumlah banyak aeperti tipe kebun memerlukan penyulaman. Penyulaman dilakukan ketika ditemukan bibit yang mati atau tumbuh abnormal, pada umur antara 15 – 30 hari setelah tanam.

3. Pemupukan

Pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu setelah panen dan 4 bulan kemudian. Adapun pemupukan yang disarankan adalah:

  • Usia 1 bulan pemberian pupuk Urea = 100gr, ZA = 200gr, TSP = 25gr, Dolomit = 20gr, dan Pupuk Kandang = 20kg
  • Usia 2 bulan pemberian pupuk Urea = 200gr, ZA = 400gr, TSP = 50gr, Dolomit = 40gr, dan Pupuk Kandang = 40kg
  • Usia 3 bulan pemberian pupuk Urea = 300gr, ZA = 600gr, TSP = 75gr, Dolomit = 60gr, dan Pupuk Kandang = 60kg
  • Usia 4 bulan pemberian pupuk Urea = 400gr, ZA = 800gr, TSP = 100gr, Dolomit = 80gr, dan Pupuk Kandang = 80kg
  • Usia 5 bulan pemberian pupuk Urea = 500gr, ZA = 1000gr, TSP = 125gr, Dolomit = 100gr, dan Pupuk Kandang = 100kg
  • Usia 6 bulan pemberian pupuk Urea = 600gr, ZA = 1200gr, TSP = 150gr, Dolomit = 120gr, dan Pupuk Kandang = 120kg
  • Usia 7 bulan pemberian pupuk Urea = 700gr, ZA = 1400gr, TSP = 175gr, Dolomit = 140gr, dan Pupuk Kandang = 140kg
  • Usia 8 bulan pemberian pupuk Urea = 800gr, ZA = 1600gr, TSP = 200gr, Dolomit = 160gr, dan Pupuk Kandang = 160kg
  • Usia >8 bulan pemberian pupuk Urea = 1000gr, ZA = 2000gr, TSP = 200gr, Dolomit = 200gr, dan Pupuk Kandang = 200kg

4. Pemangkasan

Seperti tanaman pada umumnya, jeruk memerlukan tindakan pemangkasan. Pemangkasan dibedakan menjadi 2 macam:

  • Pemangkasan bentuk, yaitu dilakukan pada tanaman yang belum produksi (0-3 bulan). Tujuannya untuk membentuk kerangka atau struktur percabangan tanaman yang diinginkan. Bentuk percabangan yang ideal dengan format 1-3-9.
  • Pemangkasan pemeliharaan dilakukan saat umur produktif (>3 tahun) setelah panen.

5. Hama dan Penyakit

Ada saja cobaan dalam budidaya, diantaranya munculnya organisme pengganggu tanaman (OPT). Agar alam tetap lestari hama-penyakit yang menyerang dapat kita kendalikan. Supaya pengendalian dilakukan dengan tepat maka perlu diketahui macam-macam OPT tanaman jeruk.

a) Hama

  • Kutu Loncat (Diaphorinacitri), menyerang tangkai, kuncup daun, tunas, dan daun muda. Gejala tunas keriting sehingga tanaman mati.
  • Kutu daun (Toxopteracitridusaurantii, Aphisgossypii.), menyerang tunas muda dan bunga dengan gejala daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa
  • Penggerek buah atau Citripestissagittiferella. Bagian yang diserang yaitu buah. Gejalanya adalah adalah lubang yang mengeluarkan getah.
  • Kutu penghisap daun (Helopeltisantonii.)Bagian yang diserang adalah daun.Gejala bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas, bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis.
  • Thrips (Scirtotfripscitri.) Bagian yang diserang adalah tangkai dan daun muda. Gejalanya ialah helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur.

b) Penyakit

  • CVPD (bakteri seperti organisme dengan vektor kutu loncat Diaphorinacitri). Menyerang bagian floem batang. Gejala daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah berwarna oranye.
  • Busuk buah (Penicillium spp. dan Phytophtora citriphora), bagian yang diserang adalah buah. Gejalanya ialah adanya tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.
  • Jamur upas (Upasia salmonicolor), bagian yang diserang adalah batang. Gejalanya adalah retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikupas.
  • Pecah Buah
    Selain itu kondisi lingkungan yang tidak mendukung dapat merusak buah hingga gagal panen. Sering terjadi buah jeruk mengalami pecah pohon. Ada dua alasan hal ini dapat terjadi. Masalah pertama adalah turunnya hujan saat musim kemarau. Kedua adalah kekurangan hara tertentu khususnya Kalsium (Ca) dan Boron (B).

6. Panen

Jika sudah semua tahapan dilalui maka tibalah saatnya untuk panen. Tanda-tanda buah jeruk yang siap dipanen pada umumnya adalah kulit buah telah menguning (hijau kekuning-kuningan) dengan warna yang menarik, sehat dan segar. Selain itu permukaan kulit buah halus dan tekstur agak lunak.

Demikianlah informasi mengenai Budidaya Tanaman Jeruk yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk memulai budidaya jeruk. Selamat berkebun.

Baca juga: