Teknik Budidaya Kerang Darah

Posted on

Teknik Budidaya Kerang Darah

Teknik Budidaya Kerang Darah – Kerang darah atau yang memiliki nama ilmiah anadaragranosa ialah sejenis kerang yang populer sebagai makanan olahan di Asia tenggara dan Asia timur. Tubuhnya menghasilkan hemoglobin (sel darah merah) dalam cairan merah yang dihasilkannya karena itu disebut dengan kerang darah.
Kerang darah terkenal akan gizinya yang tinggi dan sekarang menjadi hewan laut yang diincar di pasaran. Bagi kalian yang berminat untuk membudidayakan, berikut ini beberapa teknik budidaya kerang darah yaitu:

1. Pengumpulan Benih

Teknik budidaya kerang darah yang pertama yaitu mengumpulkan bibit atau benihnya terlebih dahulu. Benih tersebut bisa didapatkan di sekitar tepi pantai yang landai, umumnya berukuran 4 sampai 10 mm. Kumpulkan ketika air sedang pasang rendah dan dengan kedalaman sekitar 60 cm. Keruk benih dengan cara mengeruk dasar perairan sedalam 3 cm kemudian letakkan di keranjang atau wadah yang disediakan.

Untuk penyimpanan benih dan kemudahan gerakan, sebaiknya gunakanlah papan seluncur sebagai alat bantu untuk mengumpulkan benih kerang darah. Dengan menggunakan papan selancar, pergerakan di pantai yang basah jauh lebih mudah, dan benih yang didapat dapat segera disimpan sehingga menghemat energi ketika pengumpulan.

2. Pembelian Benih

Selain mengambil langsung dari alam, ada juga pemasok yang menyediakan, umumnya akan dijual dengan harga Rp 2000 per kg. Tetapi harusmemperhatikan lokasi pembelian juga cara pengangkutan, karena benih kerang yang terlalu lama berada di perjalanan lebih dari 2 hari bisa menyebabkan mereka mati dalam perjalanan.

3. Syarat Lokasi

Lokasi budidaya harus dilakukan di laut di bagian pinggir ataupun di dalam tambak. Lokasi wajib dipertimbangkan karena kerang menyukai kehidupan di cekungan-cekungan dasar perairan di wilayah pantai pasir yang berlumpur. Untuk lokasi di tambak dapat dilakukan di wilayah pasang surut yang terpisah dari daerah pengumpulan benih dan juga dilingkari dengan pagar bambu.

Pastikan sirkulasi airnya lancar denganmenjagakualitas air yaitu menggantinya setiap 2 minggu sekali. Hal ini akan menjaga supaya air tetap sehat dan memberi kesegaran pada kerang darah yang tumbuh di dalamnya.

4. Seleksi Benih

Berikutnya ialah menyeleksi benih, lalu golongkan menurut ukuran supaya bisa membesar serta tumbuh pada waktu bersamaan. Kelompokkan juga berdasarkan keunggulannya, seperti memiliki ukuran gemuk, warna cerah, dan tidak terdapat luka atau cacat pada tubuhnya.

5. Penebaran Benih

Kemudian tebarkan benih pada media tanamnya, dengan kepadatan 2000 ekor setiap meter kuadrat. Jika ukuran benih membesar dan lebih gemuk, dapat dikurangi pada kepadatan 200 hingga 300 ekor setiap meter kuadrat. Lakukan penebaran dengan perlahan supaya tidak ada kerang darah yang saling menumpuk atau melukai tubuh satu sama lain.

6. Proses Pertumbuhan

Kerang darah bisa tumbuh dengan presentasi peningkatan ukuran berat badannya sekitar 400 sampai 500 % dari berat badan awal selama kurang lebih sekitar4 sampai 5 bulan apabila dirawat dengan sungguh-sungguh dan memiliki kondisi lingkungan yang memadai. Sebab itu kerang darah berpotensi menghasilkan keuntungan yang banyak jika dijual di pasaran.

7. Pakan

Kerang darah tidak terlalu memerlukan pakan selama perawatannya atau selama masa budidaya, karena dia mampu mencari makanannya sendiridari plankton yang terbawa masukke dalam air. Sehingga tidak perlu memberikan pakan tambahan dan perawatan khusus, hal tersebut dapat dimaksimalkan dengan memilih lokasi terbaik yang ada banyak plankton di dalamnya.

8. Pemberian Insektisida

Larutkan sekitar 1 liter insektisida yang berbahan aktif endosulfan untuk lokasi sekitar 2 hektar kolam. Kalian dapat menyesuaikan dosis pemberian berdasarkan besar lokasi lahan. Tiga hari pasca pemberian, buang air secara terus menerus untuk menetralkan, hal ini bermanfaat untuk kesehatan ahansehingga memacu pertumbuhan plankton sebagai makanan untuk kerang.

9. Pasokan Sinar Matahari

Pastikan sinar matahari masih dapat masuk hingga ke dasar kolam untuk membantu proses fotosintesis sehingga kondisi kolam menjadi jauh lebih sehat dan segala aktivitas di dalamnya bisa berjalan dengan lancar. Hal ini akan memaksimalkan pertumbuhan kerang juga membuat kerang darah merasakan kesegaran didalam tubuhnya karena berada dalam lingkungan yang sehat.

10. Penanaman Bakau

Untuk hasil terbaik,yaitu seperti lingkungan dan tempat tinggal yang memadai, dapat ditanami pohon bakau di sekitar lokasi kolam supayatanah menjadi liat sehingga pasokan air dapat terus terjamin, kehilangan air dapat diminimalkan sehingga kerang darah dapat tumbuh dan hidup dengan nyaman. Pohon bakau juga dapat mencegah senyawa yang berbahaya masuk ke dalam kolam.

11. Perlindungan dari Predator

Teknik budidaya kerang darah juga harus mempertimbangkan keamanannya, yaitu melindunginya dari predator. Umumnya yang sering memakan kerang adalah hewan siput terutama di fase awal yaitu setelah penebaran benih. Lindungi dengan cara manual seperti dengan mengawasi segala benda atau hewan yang masuk lingkungan budidaya.

12. Pengendalian Hama dan Penyakit

Kematian pada kerang darah umumnya disebabkan oleh perubahan lingkungan terutama salinitas. Seperti pada kondisi musim hujan yang berkepanjangan dan menyebabkan tingkat salinitas berada di bawah 15 ppm. Karena itu wajib diupayakan agar lokasi aman dan terlindungi dari cuaca ekstrim dengan memilih lokasi budidaya yang terbaik.

13. Proses Panen

Kerang darah dapat dipanen setelah berumur 6 sampai 9 bulan setelah penebaran atau masa pemeliharaan. Lakukan dengan cara mengumpulkannya menggunakan alat pengeruk dan ambil dengan hati-hati hingga seluruh kerang darah terkumpul. Kini kalian bisa membersihkan tubuhnya dan menjual ke pasaran dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Itulah pembahasan tentang Teknik Budidaya Kerang Darah secara lengkap yang bisa dijadikan panduan dirumah. Selamat mencoba.

Baca juga:

Cara Mengatasi Bulu Rontok Kucing Anggora

Cara Memberi Minum Burung Hantu Paling Tepat