Metode Penentukan Parameter Air Aquarium Ikan Arwana

Posted on

Metode Penentukan Parameter Air Aquarium Ikan Arwana

Metode Penentukan Parameter Air Aquarium Ikan Arwana – jumlah pH air pada akuarium termasuk pengukuran terpenting dalam mendeteksi potensi produktifitas pemeliharaan ikan arwana dalam akuarium.
Terdapat beberapa parameter untuk mengukur kualitas air pada akuarium yang bisa digunakan dalam memelihara ikan arwana. Diantaranya kadar keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), dan kesadahan (dH). Berikut ini Metode Penentukan Parameter Air Aquarium Ikan Arwana.

1. Derajat keasaman (pH)

Perubahan pH air akuarium sangat tergantung kepada berapa lama air akuarium tersebut digunakan. Secara umum, air akuarium yang telah lama dipakai akan menjadi asam atau pH-nya turun. pH air akuarium yang cocok untuk kehidupan ikan arwana peliharaan ialah 6,8—7,5. Untuk pengecekan keasaman pH cukup dilakukan setiap seminggu sekali. Pengecekan ini dilakukan dengan alat pH tester ataupunsoil tester.
Dengan alat ini, besarnya pH air akuarium dapat langsung dilihat pada skala yang ada. Selain itu, pengukuran juga dapat dilakukan dengan alat yang relatif murah, seperti kertas pH.

2. Kesadahan (dH)

Kesadahan air akuarium menunjukkan jumlah mineral yang terkandung ada di dalam air akuarium. Tingginya kandungan mineral pada akuarium, membuat kadar kesadahannya juga bertambah tinggi. Kesadahan air akuarium yang dibutuhkan oleh ikan arwana peliharaan berkisar 3 sampai 5o dH.

3. Kadar oksigen terlarut

Ikan arwana peliharaan tidak membutuhkan oksigen yang terlarut dalam air akuarium dalam jumlah yang banyak. Hal Aerator. Khususnya dibutuhkan untuk anakan ikan arwana sebab ikan arwana peliharaan termasuk kedalam jenis ikan arwana berhabitat dalam akuarium. Jadi kerap mengambil oksigen secara langsung pada udara yang bebas.

Namun, tetap ada jumlah kadar oksigen terlarut (oxygendemand/ DO) minimal agar pemeliharaan ikan arwana peliharaan mendapatkan hasil yang optimal.
Kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan ikan arwana peliharaan yaitu> 5 ppm. Hal ini diperuntukkan terutama bagi anakan ikan arwana peliharaan.

4. Temperatur

Ikan arwana peliharaan direkomendasikan arwana peliharaan untuk dipelihara pada selang temperatur 2o— 30 derajat C. Sebisa mengkin jangan biarkan ada perubahan suhu secara mendadak sebab bisa membuat shock pada ikan arwana serta dapat memicu berbagai persoalan.
Suhu yang terlalu tinggi dalam waktu lama akan menyebabkan tutup insang menggulung. Hal ini tentu akan sangat mengganggu keindahan ikan arwana peliharaan tersebut.

5. Kandungan karbondioksida

Pengukuran lain yang bisa mempengaruhi kualitas air dalam akuarium adalah kandungan karbondioksida, kandungan nitrit (NO2), dan H2S. Kandungan zat-zat ini di dalam air akuarium harus diperhatikan jangan sampai melebihi batas yang ditoleransi, seperti kandungan CO2 harus dijaga berada di bawah 12 ppm.

6. Alkalinitas

Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisirkemasaman di dalam air akuarium. Alkalinitas juga disebut sebagai parameter yang menunjukkan kapasitas penyanggaan dari ion bikarbonatsampai dengantahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air akuarium.
Ketiga ion tersebut di dalam air akuarium akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikkan arwana peliharaan pH. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (mg/l) dan kalsium karbonat (CaC03).

Jenis Air akuarium terkandung kalsium karbonat melebihi 100 ppm diinamakan alkalin, sementara air akuarium tak lebih dari 100 ppm dinamakan lunak ataupun tingkat alkalinitasnya adalah sedang.
Biasanya lingkungan yang baik untuk kehidupan arwana ialah nilai alkalinitasnya melebihi 20 ppm.

7. Kapasitas sanggaan

Mekanisme pertahanan pH terhadap berbagai perubahan disebut dengan istilah Kapasitas Sanggaan.
Anda juga harus mempertahankan kandungan pH air pada akuarium, disebabkan perubahannya dilakukan lewat alkalinitas yang prosesnya: C02+ H20 < = > H2CO3 < = > H + HC03 < = >C03 +2Ht. C03 (karbonat) dalam mekanisme di atas melambangkan alkalinitas air akuarium. Sedangkan Hf merupakan sumber kemasaman.

8. Peningkatan dan penurunan suhu

Secara umum ikan arwana peliharaan telah beradaptasi untuk hidup di kisaran suhu tertentu. Kisaran ini bervariasi dari satu spesies ke spesies yang lainnya. Meskipun beberapa spesies dapat mentolerir perbedaan lintang tertentu.
Suhu rendah dibawah normal bisa menyebabkan Ikan arwana peliharaan mengalami lethargi, kehilangan nafsu makan, dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Ikan arwana peliharaan jangan dibiarkan berada dalam suhu yang terlalu dingin ataupunpada suhu yang terlalu tinggi ikan arwana peliharaan dapat mengalami stress pernapasan dan bahkan bisa menyebabkan kerusakan insang permanen.

9. Kadar zat besi

Yang menyebabkan air akuarium berwarna kekuningan sebab mengandung zat besi yang terlalu tinggi, dan bau karena terlalu banyak kandungan lumpur. Hal ini diperkirakan kandungan oksigen yang terkandung sangat rendah dan nitrit atau NO2 nya tinggi.
Untuk mengatasi hal itu air akuarium dapat di proses lebih dahulu. Manfaatkan penjernih air akuarium berbentuk pasta guna mengatasi masalah air akuarium seperti kekuningan maupun berbau lumpur. Dosis yang dapat di jadikan patokan ialah 1 sendok makan untuk setiap 100 liter air akuarium.

10. Kejernihan air aquarium

Untuk membuat larutan penjernih bisakalian lakukan dengan cara mencampurkan pasta 1 sendok dengan 100 liter air akuarium, lalu aduk hingga air akuarium berwarna keruh dan masukkan ke dalam air akuarium dan diamkan selama 12 jam.
Jika berhasil air akuarium akan terlihat jernih. Selanjutnya air akuarium diaerasi selama 8-12 jam dan di diamkan selama 24 jam supaya kandungan oksigennya dapat meningkat dan dapat menghilangkan kadar mineral yang tidak diperlukan pada ikan arwana peliharaan.

Nah, itulah pembahasan tentang Metode Penentukan Parameter Air Aquarium Ikan Arwana. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

6 Cara Mudah Budidaya Labu Madu di Pekarangan Rumah

10 Tanaman Yang Tidak Disukai Oleh Kucing