Panduan Teknis Lengkap Budidaya Padi Organik Untuk Pemula

Posted on

Panduan Teknis Lengkap Budidaya Padi Organik Untuk Pemula

Panduan Teknis Lengkap Budidaya Padi Organik Untuk Pemula – Padi Organik merupakan salah satu cara Intensifikasi Pertanian yang dalam penerapan teknologi budidaya terbebas dari pengunaan bahan kimia. Padi organik terlahir dari revolusi hijau sebagai upaya menangulangi dampak secara tidak langsung dari pengunaan pupuk kimia dan pestisida kimia. Seperti kita ketahui bersama penting tanaman padi bagi masyarakat Indonesia sebagai sumber penghasil beras (makanan pokok),oleh karena itu penerapan sistem budidaya padi berbasis organik menjadi wajud nyata pentingnya kesehatan.

Panduan Teknis Lengkap Budidaya Padi Organik Untuk Pemula

Peluang Agribisnis Padi Organik

Tinggi kesadaran masyarakat akan penting kesehatan serta perubahan gaya hidup (Life style) untuk mengkonsumsi bahan makanan berbasis organik sebagai penunjang utama kesehatan. Padi organik bisa menjadi pilihan selain beras yang dihasilkan pulen,wangi serta lebih menyehatkan. Berkaca pada data pertumbuhan pasar organik dunia yang mencapai 20-30 %/tahun bisa menjadi tolak ukur tinggi kesadaran masyarakat negara maju yang harus dicontoh negara berkembang seperti Indonesia.

Keuntungan Budidaya Padi Organik

Kendala dalam pembudidayaan tanaman padi adalah tinggi Biaya Pemeliharaan serta ketergantungan petani terhadap pengunaan pupuk anorganik dan pola pikir petani masih menerpakan cara pengendalian hama penyakit tanaman padi paling efektif untuk membasmi dengan mengunakan pestisida,akan tetapi tidak mengetahui dampak residu kimia yang ditinggalkan di dalam tanah,lingkungan,konsumen.

Oleh karena itu Pemanfaatan bahan organik berupa pupuk organik (kotoran ternak,kompos jerami,pupuk hijau) berdasarkan data ketersediaan pupuk kandang untuk tiap satu ekor sapi, mampu menghasilkan kotoran segar 7,5 ton/thn/ekor, hal ini bisa menjadi solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk anorganik dalam budidaya padi.

Syarat Tumbuh Tanaman Padi

Dalam penentuan syarat dan kesesuaian tumbuh padi organik memiliki kesamaan dengan jenis padi pada umumnya antara lain meliputi; tumbuh baik di iklim Tropis dan Subtropis dengan Intensitas rata-rata curah hujan 1500-2000 mm/tahun dengan ketinggian optimal mencapai 0-1500 m dpl dan temperatur optimal mencapai 22-27 °C.

Menginginkan tanah yang subur,kaya bahan organik dan bertekstur lempung, membutuhkan sinar matahari cukup yang dipergunakan dalam proses penyerbukan dan pembuahan dan dengan tanpa adanya naungan. Memiliki ketebalan tanah 18-22 cm dengan ketersediaan jumlah air cukup banyak, hindari tanah berbatu dan kesesuaian derajat keasaman tanah mulai 4,0-7,0.

Persemaian Benih

Pertumbuhan tanaman padi dipengaruhi dua faktor antara lain; faktor genetis dan faktor lingkungan,oleh karena  itu pemilihan benih unggul menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pembudidayaan tanaman padi organik.

Tahapan persemaian benih padi dapat dilakukan dengan cara memasukkan benih ke dalam karung goni,dilanjutkan perendaman ± 1 malam untuk mendapatkan bibit padi tumbuh dengan seragam.

Siapkan lahan persemaian ± 50 hari sebelum benih padi disemai dengan luasan 1/20 dari luasan lahan tanam. Lahan persemaian dibajak dan digaru untuk dibuat bedengan sepanjang 500-600 cm, lebar 120 cm dan tinggi 20 cm. Benih disemai dengan kerapatan 75 gr/ m² dan lama waktu persemaian benih padi terhenti apabila, benih padi mencapai ketinggian 5 cm dan siap untuk dipindahkan untuk ditanam ketika memasuki umur 21-25

Pengolahan Lahan

Pengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna (2 kali bajak dan 1 kali garu) atau minimal atau tanpa olah tanah sesuai keperluan dan kondisi. Faktor yang menentukan adalah kemarau panjang, pola tanam, jenis/tekstur tanah. Dua minggu sebelum pengolahan tanah taburkan bahan organik secara merata di atas hamparan sawah. Bahan organik yang digunakan dapat berupa pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha atau kompos jerami sebanyak 5 ton/ha.

Penanaman

Tahapan penanaman dapat dimulai dengan mencabut bibit padi yang telah memasuki umur tanam 21-25 hari. Kemudian ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 20 x 20 cm, 25 x 25 cm, 22 x 22 cm atau 30 x 20 cm tergantung pada varitas padi, kesuburan tanah dan musim.

Padi dengan jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak tanam yang lebih lebar. Pada tanah subur jarak tanam lebih lebar dengan jarak tanam di daerah pegunungan lebih rapat karena bibit tumbuh lebih lambat. 2-3 batang bibit ditanam pada kedalaman 3-4 cm.

Penyiangan Dan Pembumbunan

dilakukan dengan cara mencabut rumput yang dua kali saat berumur 3 dan 6 minggu dengan menggunakan cangkul kecil. Kegiatan Pembumbunan dilakukan umumnya bersamaan dengan penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum muncul malai.

Pemupukan

Pupuk pertama dilakukan dua (2) minggu sebelum tanam bibit padi dilakukan dengan memberikan pupuk kandang sebanyak 5 ton/ha yang diberikan ke dalam tanah bersamaan dengan kegiatan pembajakan.

Pupuk kedua dilakukan 4-6 bulan dengan memberikan pupuk organik jenis pupuk hijau (crotalatia juncea) atau dari pupuk kandang yang telah matang,pupuk organik dibenamkan ke tanah dengan dosis 10-30 ton/ha.

Pengendalian Hayati HPT

Keong Mas. Waktu kritis pengendalian keong mas saat memasuki 10 HST pindah, atau 21 HSS benih (semai basah). Pengendalian terhadap hama keong mas dilakukan sepanjang pertanaman dengan rincian sebagai berikut:

  • Pratanam: Ambil keong mas dan musnahkan sebagai cara mekanis.
  • Persemaian: Ambil keong mas dan musnahkan, sebar benih lebih banyak untuk sulaman dan bersihkan saluran air dari tanaman air seperti kangkung.
  • Stadia vegetatif: Tanam bibit yang agak tua (>21 hari) dan jumlah bibit lebih banyak, keringkan sawah sampai 7 HST,ambil keong mas dan musnahkan, pasang saringan pada pemasukan air,umpan dengan menggunakan daun talas dan pepaya, pasang ajir agar siput bertelur pada ajir, ambil dan musnahkan telur siput pada tanaman.
  • Stadia generatif dan setelah panen: Ambil keong mas dan musnahkan, dan gembalakan itik setelah padi panen

Wereng Coklat

wereng padi coklat (Nilaparvata lugens)Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi. Saat ini hama wereng paling ditakuti oleh petani di Indonesia. Wereng ini dapat menularkan virus. Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tnaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.

Pengendalian:  Gunakan varietas tahan wereng coklat, seperti: Ciherang, Kalimas,Bondoyudo, Sintanur, dan Batang gadis. Monitor pertanaman paling lambat 2 minggu sekali. Bila populasi hama di bawah ambang ekonomi semprotkan pengendalian hayati berupa jamur ento-mopatogenik (Metarhizium annisopliae atau Beauveria bassiana).

Panen

Padi siap dipanen ketika bulir padi  hampir keseluruhan telah menguning atau 33-36 hari setelah padi berbunga. Cara panen dapat dilakukan secara manual dengan mengunakan sabit dengan cara memotong pangkal batang atau mengunakan mesin reaper harvester yang hanya dilakukan dalam 6 jam/hektar.

Pasca Panen

Merupakan tahapan dalam menentukan kualitas padi yang akan akan dijadikan beras siap konsumsi. Tahapan panen padi dilakukan dimulai dengan kegiatan perontokan bisa dilakukan dengan cara cukup di injak-injak,dihempas atau mengunakan mesin perontok untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga kerja.

Kegiatan berikutnya dengan melakukan kegiatan pembersihan gabah dengan cukup diayak atau dengan mesin blower manual. Kemudian lakukan penjemuran gabah selama 3-4 hari selama 3-4 jam/hari sampai gabah mencapai kadar air 14 %,kegiatan penjemuran dapat dilakukan lantai semen atau terpal atau bisa juga mengunakan mesin pengering.

Tahapan akhir adalah penyimpanan sejumlah gabah dan simpan ditempat yang kering dan beralas untuk kemudian dijadikan beras dengan mengunakan mesin huller dan siap untuk dijual.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Panduan Teknis Lengkap Budidaya Padi Organik Untuk Pemula dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. 

Baca Juga: