Budidaya Padi Sistem SRI (System of Rice Intensification) Secara Baik Dan Benar

Posted on

Budidaya Padi Sistem SRI (System of Rice Intensification) Secara Baik Dan Benar

Budidaya Padi Sistem SRI (System of Rice Intensification) Secara Baik Dan Benar – Sistem SRI merupakan cara sistem tanam dalam upaya meningkatan produktivitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air, dan unsur hara. Sistem Tanam SRI pertama kali di populerkan oleh Fr. Henri de Laulanie Ilmuwan asal Prancis yang dalam bahasa Inggris disebut System of Rice Intensification (SRI) dan kini metode sistem tanam SRI telah berkembang di 36 negara antara lain Indonesia, Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, Bangladesh, Cina, Nepal, Srilanka, Gambia, Madagaskar dan Indonesia.

Budidaya Padi Sistem SRI (System of Rice Intensification) Secara Baik Dan Benar

Prinsip Dasar Budidaya SRI

  • Bibit padi dapat ditanam kurang dari 12 hari setelah dilakukan kegiatan persemaian dengan kondisi bibit padi berdaun 2 helai.
  • Bibit padi ditanam satu lubang satu tanaman dengan jarak tanam (25 cm x 25 cm),(30 cm x 30 cm) atau Legowo atau Tegel.
  • Usahakan bibit padi cepat untuk dipindah dilakukan secara hati-hati hal ini karena,bibit padi masih lemah dan dikhawatirkan akar bisa terputus bila tidak langsung ditanam
  • Sistem pengaturan air dengan memberikan air maksimal 2 cm melalui sistem intermitten atau berselang.
  • Rotasi Penyiangan dilakukan sejak awal pada umur bibit 10 hari dan diulang sampai 3 kali dengan interval 10 harian.
  • Menjaga keseimbangan biota tanah dengan menggunakan pupuk organik

Keunggulan Sistem SRI

  • Hemat biaya produksi karena tidak memerlukan tenaga yang tidak banyak dalam kegiatan pencabutan dan pindah bibit,
  • Lebih menghemat pengunaan air hal ini karena, Waktu tanam bibit kebutuhan air maksimal 2 cm,paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak (irigasi terputus)
  • Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 – 12 hari setelah semai, dan waktu panen akan lebih awal Dan Produksi bisa meningkat.

Budidaya Padi Sistem SRI

Adapun budidaya padi sistem SRI yang diantaranya yaitu:

Syarat Tumbuh

Dalam pertumbuhannya padi membutuhkan kesesuaian lahan untuk tumbuh dengan baik di iklim Tropis dan Subtropis dengan Intensitas rata-rata curah hujan 1500-2000 mm/tahun dengan ketinggian optimal mencapai 0-1500 m dpl dan temperatur optimal mencapai 22-27 °C.

tumbuh optimal di tanah berlempung dan membutuhkan sinar matahari cukup yang dipergunakan proses penyerbukan dan pembuahan dan dengan tanpa adanya naungan.

Memiliki ketebalan tanah 18-22 cm dengan ketersediaan jumlah air cukup banyak, hindari tanah berbatu dan kesesuaian derajat keasaman tanah mulai 4,0-7,0.

Persiapan Benih

Adapun persiapan benih yang diantaranya yaitu:

Penentuan Varietas Unggul

Benih padi harus memiliki kualitas sebagai salah satu syarat kunci keberhasilan dalam pembudidayaan tanaman padi.  Ada berbagai macam jenis varietas padi dan mampu beradaptasi baik di lingkungan dengan produktifitas hasil tinggi dan kualitas baik.

Terdapat berbagai varietas benih unggul padi yang dapat dipilih dengan kondisi wilayah, produktivitas tinggi antara lain; varietas Mekongga, Mira 1, Batang Gadis, Ciherang, Cigeulis, Ciliwung, Cibogo dan Bondoyudo.

Persemaian Benih

Berikan sejumlah air kedalam ember dan masukan garam,kemudian diaduk sampai benar-benar larut, jumlah garam dianggap cukup bila telur itik bisa mengapung.

Selanjutnya masukan benih padi kedalam ember, sortasi benih benih mengapung,selanjutnya benih padi tenggelam dicuci dengan air biasa sampai bersih.

Lakukan kegiatan perendaman di dalam air bersih selama 24-48 jam,kemudian benih padi ditiriskan sampai benih berkecambah, kemudian disemaikan pada media tanah dan kemudian pupuk kompos sekitar sebanyak 10 kg.  Setelah umur semai 7-12 hari bibit padi siap ditanam.

Pengolahan Lahan

Dapat dimulai dengan cara membersihkan saluran air,sisa-sisa jerami dan rumput liar di lokasi tanam. Lakukan perbaikan sejumlah pematang dengan cangkul dan dilanjutkan dengan kegiatan pembajakan pertama di awal musim dan dibiarkan 2-3 hari, kemudian diikuti bajakan kedua (2) disusul oleh pembajakan ketiga (3) 3-5 hari saat menjelang tanam.

Ratakan permukaan tanah sawah dengan cara menggaru dan Permukaan tanah yang rata dapat dibuktikan dengan melihat permukaan air di dalam petak sawah yang merata. Tahapannya dimulai dengan cukup membersihkan lahan dari gulma dan memperbaiki pematang dan saluran air (drainase). Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pembajakan tanah sebanyak dua kali pada kedalaman 25-30 cm

Penanaman

Dimulai dengan mengambil bibit padi yang telah memasuki umur 7-12 hari di persemaian,Pola penanaman bibit metoda S.R.I adalah bujur sangkar 30 x 30 cm, 35 x 35 cm dengan Garis-garis bujur sangkar dibuat dengan caplak sebagai pembuatan jarak tanam.

Bibit padi ditanam pada umur 7-12 hari (daun dua) setelah semai, dengan jumlah bibit per lubang satu, dan dangkal 1-1,5 cm. penanaman dengan memasukkan satu bibit pada satu lubang tanam usahakan penanaman jangan terlalu dalam hal ini bertujuan agar akar bias leluasa bergerak.

Pemupukan

Metode SRI sangat menganjurkan pemakaian pupuk organik (pupuk kandang, kompos atau pupuk hijau) dan penggunaan pupuk organik selain memperbaiki struktur tanah juga bisa mengikat air serta lebih bisa menghemat air.

Pupuk pertama dilakukan dua (2) minggu sebelum tanam bibit padi dilakukan dengan memberikan pupuk kandang sebanyak 5 ton/ha yang diberikan ke dalam tanah bersamaan dengan kegiatan pembajakan.

Pupuk kedua dilakukan 4-6 bulan dengan memberikan pupuk organik jenis pupuk hijau (crotalatia juncea) atau dari pupuk kandang yang telah matang,pupuk organik dibenamkan ke tanah dengan dosis 10-30 ton/ha.

Penyiangan

Dilakukan dengan cara mencabut rumput yang dua kali saat berumur 3 dan 6 minggu dengan menggunakan cangkul kecil. Kegiatan Pembumbunan dilakukan umumnya bersamaan dengan penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum muncul malai.

Pengairan

Pengaturan cara pemberian air dengan metode SRI dengan pengairan berselang (intermitten) dengan ketinggian air di petakan sawah maksimum 2 cm, paling baik macak-macak (0,5 cm). Periode pemberian berdasarkan fase pertumbuhan tanaman antara lain; Selama fase vegetatif lahan diusahakan dalam keadaan lembab, Selama fase generatif lahan diairi atau digenangi sampai 20 hari menjelang panen dan Sewaktu penyiangan gulma dan pemupukan lahan digenangi.

Panen

Padi siap dipanen ketika bulir padi  hampir keseluruhan telah menguning atau 33-36 hari setelah padi berbunga.Cara panen dapat dilakukan secara manual dengan mengunakan sabit dengan cara memotong pangkal batang atau mengunakan mesin reaper harvester yang hanya dilakukan dalam 6 jam/hektar.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Budidaya Padi Sistem SRI (System of Rice Intensification) Secara Baik Dan Benar dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. 

Baca Juga: