Panduan Teknis Lengkap Budidaya Gandum (Triticum spp)

Posted on

Panduan Teknis Lengkap Budidaya Gandum (Triticum spp)

Panduan Teknis Lengkap Budidaya Gandum (Triticum spp) – Gandum merupakan jenis Tanaman Pangan serealia berkerabat dekat dengan family Poaceae (Rumput-rumputan) tergolong kedalam bahan makanan pokok selain beras berasal sekitaran Laut Merah dan Laut Mediterania didaerah Turki, Siria, Irak, Iran, Mesir dan Cina,sejarah cina mencatat terdapat tulisan kuno yang menjelaskan bahwa tanaman gandum telah ada di Cina pada 2.700 sebelum masehi (SM).

Tanaman gandum kaya akan nutrisi tinggi seperti;Serat Pangan,Protein,Vitamin B1, B2, B3, B6, Asam Folat, Magnesium, Tembaga, Fosfor, Seng, Mangan,Selenium,Vitamin E, Zat Besi, Lemak Essensial dan tidak mengandung kolesterol.

Panduan Teknis Lengkap Budidaya Gandum (Triticum spp)

Tanaman Gandum Potensial di dataran tinggi berkisar ≥ 1000 m dpl di Indonesia,hasil produktivitas gandum mencapai 5,4 ton/ha, hasil ini lebih tinggi dibandingkan negara Asia lain. Gandum lebih toleran terhadap kekeringan karena dalam pertumbuhan gandum nilai kebutuhan air berkisar 330-392 mm lebih rendah dibandingkan dengan jenis tanaman serealian lainnya.

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya mencoba memberikan sebuah informasi mengenai bagaimana cara budidaya tanaman gandum,sehingga kita dapat bersama-sama belajar dan bisa menjadi lieratur dalam menekuni budidaya gandum yang sangat potensial di Indonesia

Budidaya Tanaman Gandum (Triticum spp)

Adapun budidaya tanaman gandum yang diantaranya yaitu:

Kesesuaian Lahan

Dalam mencapai pertumbuahan maksimal tanaman gandum membutuhkan tanah subur,remah dengan jenis tanah Andosol,Regosol,Latosol dan Aluvial. Tumbuh optimal di ketinggian 800-1000 m dpl dengan curah hujan rata-rata 600-825 mm/tahun serta suhu optimal 20-25°C. Tingkat kelembapan mencapai 80-90 % dengan lama penyinaran 9-12 jam/hari.

Persiapan Benih

Salah satu keberhasilan dalam budidaya gandum adalah penentuan benih gandum dalam pembudidayaan, pilihlah benih gandum bersertifikat dengan daya tumbuh benih minimal 90% serta terbebas bebas dari HPT.

Sebelum benih gandum digunakan terlebih dahulu dilakukan kegiatan perendaman dalam air hal ini karena Benih gandum mempunyai masa dormansi (masa istirahat/tunggu perkecambahan) antara 0 – 4 bulan,sehingga kotoran atau biji rusak dapat terapung,selanjutnya ditiriskan dan siap diuji daya tumbuhnya.

Pengolahan Lahan

Bertujuan untuk mengemburkan tanah,meningkatkan aerasi tanah dan mengendalikan pertumbuhan gulma. Tahapan pengolahan lahan dimulai dengan membersihkan dari sisa-sisa tanaman dari sejenis semak belukar dan tanaman perdu yang dapat menganggu pengolahan lahan dengan mengunakan cangkul atau pembajakan dengan kedalaman 25-30 cm.

Setelah tahapan pengolahan lahan dirasa cukup gembur dilajutkan dengan kegiatan pembuatan bedengan dengan lebar 200 cm dan panjang yang menyesuaikan luasan serta bentuk kontur tanah. Diantara bedengan dibuat selokan selebar 50 cm sedalam 25 cm dengan cara mengambil tanah dari galian dan ditaburkan diatas bedengan,sehingga menimbulkan atau menambah tinggi bedengan

Dan di setiap bedengan akan terdapat ± 8 barisan tanaman dengan jarak antar baris 25 cm.Jarak tanam pada tanah yang subur bisa lebih dipersempit, demikian pula jarak tanam pada musim kemarau lebih sempit dari pada musim hujan.Ukurannya 20 x 10 cm, 25 x 10 cm, 25 x 5 cm atau 30 x 10 cm.

Penanaman Gandum

Waktu tanam yang baik untuk tanaman gandum dilakukan pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau untuk lebih memaksimalkan hasil produksi panen.

Teknik Penanaman dengan cara membuat alur atau larikan pada bedengan dengan jarak antara 25 cm. Benih yang akan ditanam terlebih dahulu dicampur terlebih dahulu dengan Dithane.Benih dimasukan dalam alur sedalam 3,5 cm dengan cara seretan.

Pengairan

Penetuan waktu musim tanam menjadi salah kunci keberhasilan budidaya gandum,pengairan pertama dilakukan setelah benih ditanam hal ini, bertujuan agar benih berkecambah dan tumbuh dengan baik.

Selanjutnya pengairan kedua dilakukan diumur 45-65 HST pada waktu fase bunting sampai keluar malai, hal ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah bunga dan biji yang dihasilkan banyak. Kemudian dilanjutkan pada fase pengisian biji sampai masak (± 70 90 HST),hal ini bertujuan menurunkan berat biji yang dihasilkan.

Penyiangan

Bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma dilokasi budidaya yang dikhawatirkan sebagai pesaing utama dalam unsur hara,penyiangan cukup dengan mencabut gulma yang ada dilokasi budidaya,kegiatan penyiangan dilakukan 2-3 kali tergantung dengan tingkat populasi gulma dilokasi tanam,umumnya kegiatan penyiangan dilakukan sebelum kegiatan pemupukan akan berlangsung.

Dengan frekuensi penyiangan antara lain;penyiangan pertama dilakukan saat tanaman gandum memasuki umur tanam 1 bulan,dilanjutkan dengan penyiangan ke-2 dilakukan minggu ke-3 dari penyiangan pertama dan penyiangan ke-3 dilakukan tergantung dengan banyakya dan tinggi populasi gulma.

Pemupukan Gandum

Bertujuan untuk memberikan sejumlah unsur hara tambahan ke dalam tanah yang dimanfaatkan tanaman untuk pertumbuhan. Waktu pemupukan tanaman gandum dilakukan sebelum tanam dan sesudah penanaman.

Dosis pemberian pupuk dapat ditentukan oleh jumlah hara yang tersedia didalam tanah dengan pupuk organik 10 ton/ha, serta pupuk anorganik Urea 120-200 kg /ha, SP-36  150 kg/ha dan Kcl 70 kg /ha. Pemberian pupuk Urea diberikan sebanyak 2-3kali melalui tahapan pemberian I : 1/3 bagian bersama dengan pupuk SP-36 dan Kcl berbentuk pupuk majemuk.

Pemberian II : 1/3 bagian saat bertunas sekitar 25-30 hari setelah tanam. Dilanjutkan dengan Pemberian III : Sisanya pada saat pembentukan primordia bunga dalam mendorong pembentukan malai, butir gandum dan peningkatan protein.

Masa Panen Gandum

Tanaman gandum siap untuk dipanen ketika tanaman gandum telah memasuki umur ± 90 untuk dataran rendah, berumur ± 107 hari untuk dataran menengah, dan ± 112 hari untuk untuk dataran tinggi.

Dengan ciri-ciri antara lain Sekam (lemma dan palea) yang menutupi biji gandum telah mengering, indikator keduan bila,biji gandum di gigit sudah terasa keras dengan kadar air biji antara 20 30% dan sangat dianjurkan waktu panen dilakukan pada keadaan cuaca cerah tidak dalam keadaan hujan, hal ini sangat membantu dalam perontokan biji.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Panduan Teknis Lengkap Budidaya Gandum (Triticum spp) dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. 

Baca Juga: