Sistem Bioflok Meningkatkan Produktifitas Ikan Lele 2 Kali Lipat
Sistem Bioflok Meningkatkan Produktifitas Ikan Lele 2 Kali Lipat – Ikan Lele jenis komoditas aquakultur berair tenang serta berlindir,licin dan berkumis ini begitu populer dan banyak dibudidayakan diberbagai daerah di Indoensia. Ikan yang memiliki sebutan Catfish (Lincah dan Kuat) memiliki permintaan pasar tinggi akan konsumsi daging ikan lele.
Hal ini sesuai dengan data Produksi Nasional dalam kurung waktu lima tahun terakhir (2011-2015) menunjukan kenaikan produksi sebesar 21,31 % per tahun,dimana produksi lele nasional pada 2011 sebesar 337.557 ton dan di tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 722.623 ton. Ini menyebabkan usaha Budidaya ikan lele begitu menjamur di seluruh provinsi di Indonesia. Seperti kita ketahui bersama bahwa PROBLEM utama dalam pembudidayaan ikan lele adalah mahal biaya pakan berupa pellet,sehingga perlu solusi cara budidaya dengan Sistem bioflok.
Sistem Bioflok
teknologi pemeliharaan ikan dengan cara mengolah limbah budidaya menjadi pakan alami dengan menambahkan probiotik kedalam pakan dan air media pemeliharaan dengan system aerasi kolam yang harus lebih kuat dan kontiyu. Probiotik inilah yangakan mengurai sisa-sisa pakan menjadi flok atau gumpalan-gumpalan berisi mikroorganisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing) yang bisa dijadikan pakan alami ikan.
Sistem bioflok memilki Keunggulan dibandingkan pembudidayaan dengan cara konvensional antara lain;budidaya system bioflok dapat diterapkan dilahan yang terbatas,waktu budidaya relative singkat,modal relatif rendah,ramah lingkungan serta hemat penggunaaan air dan pakan. Selain itu,budidaya system bioflok sistem bioflok tidak berbau dan sangat baik untuk pupuk tanaman. Hal itu terjadi karena adanya mikroorganisme seperi bakteri Bacillus sp yang mampu mengurai limbah budidaya dan terbukti meningkatkan produktifitas hasil panen lele 2 kali lipat.
Tahapan Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok
Adapun tahapan budidaya ikan lele sistem bioflok yang diantaranya yaitu:
Pembuatan Kolam Budidaya
Tahapan pertama yang dilakukan oleh pembudidaya adalah membuat kolam budidaya, kontruksi bangunan kolam system bioflok dapat terbuat dari beton (semen),terpal dan Fiber dengan bentuk kolam melingkar hal ini,bertujuan agar sirkulasi oksigen merata ke seluruh bagian air kolam. Ukuran dan jumlah kolam mengikuti dan menyesuika dengan lahan yang tersedia dan budget pembudidaya,dengan patokan ukuran ideal kolam setiap luasan 1 m³ berisi 700-1000 benih ikan lele. Kolam ikan diberikan penaung atau atap yang terbuat dari seng,terpal,dan paranet,memastikan kolam terhindar dari sinar matahari langsung dan air hujan untuk menjaga kualitas air kolam tetap terjaga kebersihannya.
Pengisian Air Kolam
Tahapan berikutnya yang harus dilakukan pembudidaya system bioflok setelah kolam jadi adalah mulailah mengisi kolam tersebut,dengan sejumlah air dengan ketinggian 80-100 cm,selanjutnya air kolam tersebut diberikan kaporit sebanyak 20-30 gram per m³ air,selama 3 hari.
Seleksi Dan Penebaran Benih
Tentukan jenis ikan lele yang akan dibudayakan terdapat jenis-jenis ikan lele yang banyak di budidayakan di Indoensia seperti lele dombo,lele sangkurian dan lele phyton,kemudian melalui tahapan seleksi (sortasi)benih ikan lele yang berasal dari indukan unggul,tidak cacat,mati maupun benih abnormal. Benih ikan lele yang sehat adalah ditandai dengan gerakan yang aktif, ukuran dan warna seragam, organ tubuh lengkap. Benih lele yang ditebar berukuran 7-8 cm dengan padat tebar 1.000 ekor/m2 dan waktu penebaran benih usahakan pada pagi atau sore hari.
Pembuatan Pakan Fermentasi
Pakan yang akan diberikan terlebih dahulu melawati tahapan fermentasi,mengunakan probiotik mikroorganisme jenis Lactobacillus selama 2 hari atau maksimal 7 hari. Komposisinya yaitu 2 cc probiotikper kilogram pakan, ditambah air bersih sebanyak 25% dari berat pakan. Pakan diaduk merata dan dibiarkan 2 hari. Lalu, pakan diberikan 2 kali sehari.
Pemeliharaan Kolam:
kegiatan pemeliharaan kolam dengan sistem bioflok tidak jauh berbeda dengan budidaya ikan lele secara konvensional.kegitaan pemeliharaan kolam antara lain: sortasi benih indukan unggul dan pemberian pakan lele berkualitas
Sortasi Benih
Proses adaptasi benih selama 1-2 minggu benih lele di kolam,menyebabkan ada sebagian benih lele yang mengalami adaptasi lingkungan bisa berupa stress benih dan berujung pada kematian. Sebagian benih ikan lele akan mati yang ditunjukan dengan benih lele mengambang dipermukaan, hal ini harus dibuang,karena ikan lele mati tersebut akan membusuk dan bau akan mencemari kolam dan menjadi inang penyakit
Pemberian Pakan Ikan Lele
pakan merupakan komponen terpenting dalam memaksimalkan hasil produksi budidaya ikan pada umumnya,ketersedian pakan berkualitas dapat mendongkrak peningkatan produksi budidaya,pakan dapat diberikan setiap 2 x sehari pagi dan sore,sebanyak 500-700 gram/hari selama 2,5-3 bulan lamanya,disesuaikan dengan jumlah benih yang ditebar.
Panen Lele
Panen lele system bioflok umumnya memasuki umur 2,5 sampai 3 bulan lamanya,panen ikan lele usaha mengikuti rotasi harga,hal ini bertujuan untuk menjaga harga jual lele.Ukuran lele mengikuti permintaan konsumen,umumya 1 kg berisi 7-8 ekor ikan lele.
Semoga dengan adanya ulasan mengenai Sistem Bioflok Meningkatkan Produktifitas Ikan Lele 2 Kali Lipat dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya.
Baca Juga:
- Budidaya Lele Sangkuriang Kolam Tanah Untuk Pemula (10 Kiat Petani Sukses)
- Panduan Membuat Pakan Lele Terapung (Low Cost)
- Budidaya Lele Sangkuriang Kolam Terpal Untuk Pemula (10 Kiat Petani Sukses)
- Pengendalian Penyakit Ikan Lele Rekomendasi Pakar Perikanan