Tips Mudah Budidaya Lele Berkumis Bernilai Jual Tinggi

Posted on

Tips Mudah Budidaya Lele Berkumis Bernilai Jual Tinggi

Tips Mudah Budidaya Lele Berkumis Bernilai Jual Tinggi – Dalam hal ini salah satu jenis ikan air tawar yang populer dan banyak dikonsumsi ialah lele. Ikan licin tanpa sisik dan bersungut “catfish” ini terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Sebutan lain bagi lele dapat berbeda-beda di setiap daerah, seperti ikan lindi “Jawa Tengah”, ikan kalang “Padang”, ikan maut “Gayo, Aceh”, ikan cepi “Bugis”, ikan pintet “kalimantan selatan” dan ikan keling “Makassar”. Sementara itu, sebutan untuk lele di negara lain diantaranya ikan keli “Malaysia”, plamond “Thailand”, gura magura “Srilangka”, dan mali “Afrika”.

Di alam habitat lele berada di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk dan sawah yang tergenang air. Lele bersifat aktif dan akan bergerak mencari makanan pada malam hari “nokturnal”. Pada waktu siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat yang gelap karena lele memilah secara alami pada musim hujan menurut instaing lele tersebut.

Harga lelepun juga terbilang relatif terjangkau dengan cita rasa yang gurih dan lezat, masakan olahan lele “menjamur” di berbagai daerah, khususnya di Pulau Jawa, warung tenda khas pinggir jalan merupakan salah satu “lokasi yang paling mudah ditemukan masakan olahan lele.

Selain itu saat ini masakan olahan lele sudah “menjalar” ke berbagai rumah makan dan restoran. Dan bahkan lele kini semakin “naik kelas” dengan tersedianya restoran yang khusus menyajikan olahan lele sebagai menu utama.

Lele bisa juga diolah menjadi produk seperti abon, keripik dan kerupuk. Olahan lele seperti itu biasanya diproduksi di sekitar lokasi sentra budidaya lele. Selain makanan olahan tersebut, daging lele berpotensi sebagai bahan subtitusi nugget dan steak. Bahkan di Malaysia sudah dikembangkan lele kalengan, seperti sarden.

Awalnya lele sering sekali dianggap sebagai ikan”kelas bawah”, pasalnya dahulu menu lele mayoritas dihidangkan di warung makan. Lele merupakan ikan yang memiliki “kasta” lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis ikan air tawar lainnya, seperti patin, nila dan gurame. Selain itu, lele juga dianggap jorok karena lokasi hidupnya menyukai lumpur.

Namun saat ini citra lele, sebagai makanan “kelas warung” mulai hilang. Lele memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Selain itu harganya relatif terjangkau dan mudah didapat. Berbagai kelebihan tersebut menjadikan lele sebagai salah satu ikan air tawar andalan untuk pemenuhan kebutuhan protein masyarakat.

Selain itu, citra lele sebagai ikan yang jorok mulai memudar. Pasalnya budidaya lele sudah menerapkan teknis budidaya yang baik. Pakan yang dikonsumsipun umumnya sudah berupa pakan pabrikan, layaknya budidaya ikan air tawar lainnya.

Kebijakan Bantuan Dari Peranan Pemerintah

Berbagai kebijakan pemasaran dan promosi dari pemerintah dapat meningkatkan citra lele dan membuatnya “naik kelas”, program peningkatan budidaya dan konsumsi lele yang telah dilakukan pemerintah diantaranya sebagai berikut:

  • Gerakan memasyarakatkan makan ikan “gemarikan” yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2004.
  • Catfish day yang bertujuan meningkatkan budidaya dan konsumsi ikan air tawar khususnya lele dan patin. Selain itu program ini juga untuk mencanangkan lele dan patin sebagai komoditas, perikanan unggulan, baik di konsusmsi dalam negeri maupun ekspor.
  • Festival raya lele Nusantara pada bulan Mei 2010 dengan acara makan lele bersama, lomba masak serba lele dan pameran teknologi perikanan.

Untuk menggenjot produksi lele, Kementerian Kelautan dan Perikanan “KKP” juga memasukkan lele dalam daftar ikan yang diprioritaskan untuk peningkatan produksi, KKP telah melakukan program paket usaha lele dan bersama pihak tekait untuk membudidayakan lele.

Tips Mudah Budidaya Lele Berkumis Bernilai Jual Tinggi

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara KKP dengan Pemerintah Daerah “Pemda”, teknis budidaya yang mudah dan waktu pemanenan yang singkat menjadi pertimbangan Kementerian Kelauatan dan Perikanan untuk menggenjot produksi lele nasional.

Tingkat konsumsi lele di Indonesia masalah relatif yakni 30,2 kg per kapita per tahun. Jumlah tersebut masih dibawah nilai pangan pola harapan sebesar 31,4 kg per kapita per tahun. Selisih antara nilai minimal konsumsi per kapita per tahun tersebut apabila dikalikan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 230 juta jiwa merupakan pasar potensial bagi pengembangan budidaya lele.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Tips Mudah Budidaya Lele Berkumis Bernilai Jual Tinggi dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya.

Baca Juga: